Rabu, 10 Juli 2013

mr elektronik servic vertikal dll

vertikal tv


BLOK 8 VERTICAL OUTPUT

Yoke horisontal berfungsi sebagai ‘pelukis’ elektron secara horisontal (kanan-kiri), bila tanpa pembelok vertikal, maka hanya terbentuk garis lurus horisontal/mendatar pada tengah layar. Blok vertikal output berfungsi untuk menguatkan sinyal vertikal dari IC jungle untuk diumpankan ke yoke vertikal. Yoke vertikal ini akan mengatur pembelokan elektron secara vertikal.
Persyaratan utama penguat vertikal harus mampu menguatkan sinyal gigi gergaji secara linear. IC-IC vertikal didesain khusus untuk tugas ini. Sebenarnya IC penguat vertikal tidak jauh berbeda dengan penguat/amplifier audio. Mulai dari cara kerja hingga sistem tegangan supplynya. Yang paling berbeda adalah bandwidth dari penguat itu sendiri, yaitu hanya sekitar 40 s/d 400Hz pada penguat vertikal.
Selain berfungsi sebagai penggerak yoke vertikal, blok ini juga mengeluarkan sinyal vertical pulse yang digunakan untuk sinkronisasi vertikal dan sinkronisasi OSD. V-Pulse umumnya diambil dari pin Pump-Out pada IC vertikal, meski tidak menutup kemungkinan untuk mengambil V-Pulse dari output atau dari input vertikal.
Dalam penggantian IC dengan tipe alternatif, yang penting diperhatikan adalah kemampuan arus output defleksi maksimal dan tegangan kerja maksimal. Sebagai contoh LA78040 dapat diganti secara pin-to-pin dengan STV9302A. pada penggunaan arus yang lebih tinggi, dapat diganti dengan LA78041 atau STV9328A atau seri-seri lain yang lebih aman (baca datasheet).

SKEMA DASAR BLOK OUTPUT VERTIKAL



Pada gambar yang atas, penguat diberi supply non simetris. Vertikal input diberi masukan sinyal vertikal (berbentuk gigi gergaji) dari IC jungle/osilator. Vertikal pulse umumnya menuju ic program untuk digunakan sebagai sinkronisasi vertikal (V-SYNC). Tegangan supply vertikal umumnya diambil dari sekunder FBT, pada beberapa jenis TV, misalnya sasis TV china, tegangan supply vertikal diambil dari output SMPS dengan melalui transistor swith terlebih dahulu.
Pada sistem tegangan non simetris, secara normalnya tegangan keluaran (TP3) akan setengah dari VCC (VDC). Masukan yang dipakai adalah pin Input negatif (INV), sedangkan pin input positifnya diset pada tegangan referensi stabil. Bila tegangan referensi (TP1) diset pada 2V (diset oleh R10 dan R11), maka supaya penguat dapat bekerja dengan normal tegangan pada pin inputnya (TP2) harus sama/sekitar 2V juga.
Dalam proses perbaikan, untuk memastikan normal tidaknya rangkaian vertikal output non simetris ini dengan cara melepas input (melepas R3), kemudian mengukur tegangan pada outputnya (TP3). Secara normal masing-masing harus terbaca TP1=0V, TP2=2V (atau bukan 0V, sembarang tegangan tergantung dari nilai-nilai komponen lain yang dipakai) dan TP3 akan setengah dari VCC. Dapat juga dengan cara tradisionil dengan menyentuh input dari vertikal dan akan terbaca simpangan tegangan pada outputnya.
Mengacu cara kerja sebuah amplifier (atau op-amp), bila TP1 ada tegangan dan TP2 tidak ada tegangan, maka TP3 akan 0V. Bila TP1 tidak ada tegangan dan TP2 ada tegangan, maka TP3 akan mendekati VCC. Terakhir, bila tegangan TP1 sama dengan tegangan pada TP2, maka tegangan pada TP3 akan separuh dari VCC (kondisi normal).



Dengan tipe IC yang sama, pada skema di atas diberi supply secara simetris (positif, 0/GND, negatif). Hampir semua IC penguat (op-amp) dapat disusun dengan tegangan non simetris atau dengan tegangan simetris, tidak terbatas pada penguat audio saja. Kelebihan dari sistem simetris ini adalah lebih ringkas, tetapi lebih kompleks dalam hal pemrosesan sinyal gigi gergajinya. Sebelum sinyal dikuatkan, sinyal vertikal harus diproses dan dipisahkan antara pulsa positif (VA) dan negatifnya (VB) terlebih dahulu oleh IC jungle/osilator baru dikuatkan oleh penguat vertikal.
Secara normalnya, output (TP3) akan terukur 0VDC (tapi akan terbaca sekitar VCC bila diukur dengan AC volt) dan tegangan TP1 sama dengan tegangan pada TP2. Bila TP1 ada tegangan, TP2 tidak ada tegangan, maka output akan terbaca tegangan positif (menunjuk nilai tertentu ke arah positif), begitu juga sebaliknya, menuju ke negatif bila TP2 ada tegangan dan TP1 tidak ada tegangan.
Ketidak simetrisan input dan tegangan supply dapat menyebabkan tidak linearnya penguat vertikal jenis simetris yang dapat terlihat jelas dari gambar yang berkerut atas atau berkerut bawah saja. Begitu juga jika yoke vertikal mengalami kerusakan (non simetris, misalnya salah satu sisinya berubah nilainya).
Bila penguat vertikal bersistem simetris digunakan untuk menguatkan sinyal vertikal dari IC jungle yang tidak dilengkapi dengan output simetris (misalnya TDA8841) maka rangkaian konverter harus diperlukan. Fungsi rangkaian konverter ini digunakan untuk mensimetriskan keluaran pulsa vertikal. Rangkaian dimaksud dapat ditemukan pada TV Polytron dan TV Sony. Umumnya menggunakan IC op-amp (JRC4558 atau yang lain) sebelum diumpankan ke penguat vertikal yang simetris.

-bersambung-BLOK 8 VERTICAL OUTPUT

KERUSAKAN-KERUSAKAN DAN TIPS-TIPS PERBAIKAN BLOK VERTIKAL OUTPUT
1.                   Garis horisontal (mendatar)
Kerusakan ini disebabkan karena sinyal vertikal tidak masuk ke yoke, mungkin dikarenakan gagalnya output vertikal. cek tegangan supply penguat vertikal, cek komponen-komponen disepanjang jalur output vertikal dari IC jungle/osilator. Bila output vertikal dari osilator ada dan tegangan supply amplifier vertikal ada, cek apakah tegangan pada output vertikal ada dengan voltmeter AC. Secara normalnya, tegangan output pada amplifier vertikal non simetris akan terbaca setengah dari VCC secara DC. Dan terbaca 0VDC bila pada penguat simetris. Bila kerusakan bukan pada blok penguat vertikal melainkan pada blok jungle-nya, cek v-ramp dan v-iref (baca datasheet IC yang dipakai).

2.                   Kurang penuh atau terlalu penuh
Cek setelan v-size, cek apakah yoke yang terpasang cocok impedansinya atau sudah berubah impedansinya, cek tegangan supply (bila terlalu tinggi maka gambar akan memendek, begitu sebaliknya bila tegangan supply turun). Cek elko-elko diseputar penguat vertikal, kalau perlu direboisasi ulang meski kelihatan bagus, terlebih pada elko dan resistor-resistor vertikal feedback (feedback, bagian sistem penguat yang mengumpan balik sinyal dari output ke bagian inputnya, umumnya terdiri dari jaringan resistor dan kapasitor, RC). Bila disertai dengan gambar yang tidak linear, cek setelan V-LINE.

3.                   Gambar scrolling/bergulung ke atas/bawah
Cek format sistem warna apakah PAL/NTSC. Cek blok osilator vertikal. bila kadang-kadang dapat ‘berhenti’ sendiri, cek komponen-komponen disepanjang vertical feedback dan sinkronisasi vertikal. Pada beberapa tipe IC penguat vertikal yang dilengkapi dengan switch mode frekuensi vertikal (misalnya TA8445, LA7838) umumnya kerusakan terjadi pada IC itu sendiri.

4.                   Tinggi/gambar tidak linear, atau disertai dengan melipatnya gambar pada posisi atas/bawah.
Yang dimaksud tidak linear adalah gambar yang ditampilkan tidak seragam tingginya dari atas sampai bawah. Misalnya sedang menampilkan ngambar kotak-kotak (grid), maka tinggi kotak yang ditampilkan tidak seragam/sama (katakan saja panjang kepala tidak proporsional). Cek setelan V-LINE dan V-SIZE, cek tegangan supply penguat vertikal, cek dioda pump-out, cek juga elko-elko diseputar IC vertikal terutama elko pump-out dan elko output vertikal. V-RAMP dan V-FEEDBACK juga dapat menyebabkan kerusakan ini. Pada penguat jenis simetris, cek tegangan output kedua V-Drive, harus seimbang.

5.                   Gambar terbalik
Bila gambar yang ditampilkan terbalik, balik saja polaritas kabel yoke vertikalnya.
6.                   Timbul garis-garis dengan posisi tetap atau acak
Selain timbul garis acak, umumnya juga disertai dengan tidak linearnya gambar, disebabkan karena yoke berubah keseimbangannya, atau yoke rusak (gulungan konslet sebagian).

7.                   Gambar seperti gelombang, hanya ditengah layar
Cek apakah yoke vertikal putus/terbakar. Yoke vertikal terdiri dari 2 bagian, bila 1 bagiannya putus/rusak, dapat menyebabkan kerusakan seperti ini.


TAMBAHAN
Sinyal gigi gergaji yang dikuatkan olek blok penguat vertikal berfrekuensi antara 40 s/d 400Hz, audible, pilih saja 50Hz, jadi bila output vertikal diberi beban speaker, akan terdengar suara druut. Jadi wajar saja bila dari yoke terdengar suara. Bila sistem grounding dalam TV tidak baik, suara ini kadang dapat mengganggu sistem audio amplifiernya (terdengar pada speaker TV secara halus).

DATA PIN-OUT IC VERTIKAL

DATA-DATA PIN-OUT UTAMA IC VERTIKAL OUTPUT
Catatan :
  • Vin=Vertikal input(non-inverted), Vout=Vertikal output, Vfb=Vertikal feedback(inverted inpput)
  • Vcc untuk pump-up dapat dilacak melalui diode pum-up dan elko pump up
  • Vfb = atau untuk Vin2
  • Gnd = atau untuk Vcc (-)
  • AN5521      Vin=4, Vout=2, Vcc=7, Gnd=1, Vfb=
  • AN5522      Vin=7, Vout=5, Vcc=2, Gnd=4, Vfb=1
  • AN5539      Vin= 4, Vout=2, Vcc=6, Gnd=1, Vfb=5
  • AN15525    Vin=7, Vout=5, Vcc=2, Gnd=4, Vfb=1
  • LA7832     Vin=4, Vout+2, Vcc=6, Gnd=1, Vfb=5
  • LA7835     Vin=2, Vout=11, Vcc1=1, Vcc2=7,
  • LA7837     Vin=2, Vout=12, Vcc1=1, Vcc2=8, Gnd=11, Vfb=7
  • LA7838     = LA7837
  • LA7840     Vin=4, Vout=2, Vcc=6, Gnd=1, Vfb=5
  • LA7841     = LA7840
  • LA7845     = LA7840
  • LA7846     Vin=5, Vout=3, Vcc=7, Gnd=2, Vfb=6
  • LA7848     VinA=5, VinB=6, Vout=3, Vcc(+)=7, Vcc(-)=2
  • LA7876     VinA=5, VinB=6 Vcc(+)=7, Vcc(-)=2
  • STV9302    = lihat AN5522
  • STV9379    = lIHAT AN5522
  • TA8403       Vin=4, Vout=2, Vcc=6, Vcc=6,
  • TA8445       Vin=2, Vout=11, Vcc1=1(9v), Vcc2=7(26v), Gnd=10, 50/60=
  • TDA1771     Vin=3, Vout=1, Vcc=9. Gnd=5
  • TDA4865     Vin=6, Vout=5, Vcc=1, Gnd=4, Vfb=2
  • TDA8175     Vin=7, Vout=5, Vcc=2, Vfb=1
  • TDA3653     Vin1=1, Vin2=3, Vcc1=9, Vcc2=6, Vou=5, Gnd=4
  • TDA8350     VinA=1, VinB=2, VoutA=10, VoutB= , Vcc1=3, Vcc2=9, Ewin=12, Ewout=11
  • TDA8351     = lihat tda8357
  • TDA8356     = lihat TDA8357
  • TDA8357     VinA=1, VinB=2, VoutA=7, VoutB=4, Vcc1=3(12v), Vcc2=6(45v), Gnd=5
  • TDA8358     VinA=1, VinB=2, Vcc1=3(12v), Vcc2=9(25v), VoutA=4, VoutB=10, Gnd=6.7, Ewin=5, Ewout=8
  • TDA9302     = lihat LA78040
Memahami cara kerja bagian Defleksi Vertikal

1.01  Bagian defleksi vertikal berfungsi untuk menyediakan arus gigi gergaji ke kumparan defleksi vertikal agar garis-garis horisontal yang dihasilkan oleh defleksi horisontal melakukan penyapuan mulai dari bagian atas layar dan bergerak kearah bagian bawah layar. Penyapuan secara vertikal  sistim PAL mempunyai frekwensi 50 Hz dan sistim NTSC 60 Hz. Sirkit defleksi vertikal ada beberapa variasai, ini berbeda dengan sirkit defleksi horisontal yang pada semua televisi hampir sama.
Secara garis besar bagian defleksi vertikal terdiri dari :
  • Vertikal osilator (vertikal countdown)
  • Ramp generator
  • Penguat vertikal drive
  • Penguat vertikal-out
  • Pum-up (flyback generator)
  • Sirkit umpan balik
  • Kumparan defleksi vertikal
    1.02  Vertikal Countdown sebagai osilator vertikal. Vertikal count-down mendapat input dari frekwensi horisontal count-down dan membaginya sehingga diperoleh frekwensi vertikal.
    Pada bagian ini terdapat sirkit yang dinamakan "vertikal window-counter" yang berfungsi untuk mengatur secara otomatis besarnya frekwensi vertikal. Tanpa ada sinyal video input, osilator vertikal berosilasi pada frekwensi bebas sekitar 45 hingga 55Hz. Jika kemudian pesawat menerima sinyal video sistim PAL, vertikal window-counter akan mengunci osilator vertikal pada frekwensi 50Hz. Dan jika menerima sinyal video sistim NTSC akan otomatis mengunci frekwensi vertikal menjadi 60Hz

    Jika karena sesuatu kerusakan sehingga frekwensi tidak dapat terkunci, maka akan meyebabkan :
  • Gambar rolling keatas jika frekwensi lebih rendah
  • Gambar rolling kebawah jika frekwensi lebih tinggi.
    1.03  Ramp-generator – Pulsa vertikal dari osilator masih berbentuk kotak, ramp-generator berfungsi untuk mengubah bentuk sinyal kotak menjadi bentuk gigi gergaji. Bentuk sinyal gigi gergaji ditentukan oleh nilai filter resistor-kapasitor yang terdapat pada bagian ini.

    Sirkit vertikal count-down dan sirkit ramp-generator umumnya ada didalam IC jungel. Tetapi ada sirkit tertentu dimana ramp generator ada didalam IC vertikal-out, misal pesawat yang menggunakan TA8690 dan TA8445.

    1.04  Penguat Vertikal Drive - berfungsi untuk memperkuat sinyal vertikal sebelum diumpankan ke bagian penguat vertikal-output. sikit umumnya menadi satu dengan penguat power vertikal out.

    1.05  Penguat power Vertikal- Out - Sinyal vertikal gigi gergaji diperkuat oleh bagian ini agar mampu menyediakan power arus gigi gergaji ke kumparan defleksi vertikal. Prinsisp kerja penguat vertikal-out tidak berbeda jauh dengan penguat power-audio

    1.06  Pump Up (flyback generator) - Sinar elektron melakukan penyapuan secara vertikal dari bagian atas layar ke bagian bawah. Untuk melakukan penyapuan ulang selanjutnya maka sinar elektron harus kembali dengan cara yang cepat ke bagian atas layer. Untuk melakukan hal ini diperlukan pulsa yang lebih kuat tetapi hanya sesaat saja yang dinamakan pulsa vertikal-retrace, dimana untuk membentuk pulsa ini dibutuhkan tegangan suply yang lebih tinggi pada bagian penguat vertikal-out.

    Saat melakukan penyapuan-vertikal dari bagian atas layar ke bagian bawah layar sirkit vertikal-out umumnya membutuhkan tegangan suply sekitar 25v. Dan pada saat vertikal-retrace atau kembali dari bagian bawah ke bagian atas layar dengan cepat membutuhkan tegangan suply yang lebih besar yaitu sekitar 50v. Sirkit vertikal pump-up ada didalam IC vertikal-out dan berfungsi untuk menghasilkan tegangan tinggi sesaat pada saat vertikal-retrace dan membutuhkan komponen eksternal yang terdiri dari sebuah diode dan sebuah elko.

    Sirkit vertikal-drive, pump-up dan penguat vertikal-out umumnya menjadi satu kemasan dalam IC vertikal-out.

    Ada beberapa jenis IC vertikal-out yang tidak menggunakan sirkit pump-up. Sebagai penggantinya bagian vertikal-out membutuhkan 2 macam suply Vcc, yaitu suply tegangan rendah dan suply tegangan tinggi.

    1.07  Umpan balik (feedback) - Pengaruh panas menyebakan karakteristik komponen sedikit berubah. Oleh karena itu untuk memperoleh bentuk gigi gergaji yang linear dan stabil digunakan sirkit umpan-balik dari keluaran vertikal-out ke bagian ramp-generator.

    Ada 2 macam jalur sirkit umpan balik, yaitu
  • Umpan balik dc – merupakan umpan balik tegangan dc. Jika jalur umpan balik ini putus maka akan menyebabkan defleksi vertikal tidak kerja
  • Umpan balik ac – merupakan umpan balik pulsa-pulsa sinyal ac. Jika jalur umpan balik ini putus maka akan menyebabkan raster vertikal tidak linear atau melipat.
    1.08  Kumparan defleksi vertikal - Berbeda dengan kumparan defleksi horisontal, kumparan defleksi vertikal digulung pada sebuah intiferit. Terdiri dari 2 buah kumparan yang dipasang pada kiri kanan leher tabung gambar dan umumnya disambung secara parallel.

    1.09  Macam-macam konfigurasi IC vertikal out.
  • Kopel ac – huhungan dari bagian output ke kumparan def yoke disambung secara langsung.
  • Kopel dc – hubungan dari bagian output ke kumparan def yoke melalui sebuah kapasitor elko (biasanya bernilai 1000u/35v). Konfigurasi  ini membutuhkan 2 macam tegangan (tegangan miror plus-minus).
  • Kopel dc menggunakan input deferensial – menggunakan 2 buah input driver dari IC jungel.

Selasa, 10 April 2012

sharp tombol g fungsi


Sharp tombol tak berfungsi


Kemarin datang order tv sharp mati total katanya yang empunya tv udah di benerin tapi malah mati total cuman masalah ada garis horisontal di tempet service sebelumnya si tukang service bilang ga sanggup beberin akhirnya sampai juga.
langsung aja tak tes tv di nyalain emang bener di lihat dari lampu lednya juga ga nyala apalagi Protek, tak buka casing pertama cek dulu dah tegangan Vcc ic program sebesar 3,3volt dalam keadaan drop haduk kenapa nih? saya lanjutkan pengukuran pada tegangan 115volt drop juga ic horisontal sehat2 saja .... error nih hadware tv sharp pikirku. di lanjutkan pada bagian ic matik tapi ic horisontal lepas dulu berikut pendinginya untuk menghindari lonjakan tegangan kan sayang kalo entar shot tak sengaja mata memandang janda lewat pada solderan dembleng< jumper> mumgkin kurang hati2 pada penyolderan si tukang service sebelumnya lansung aja buka Baju jumperan tadi tak cuba ukur 115voltnya normal pasang ic horisontal yang tadi ku cabut jrennnngg... keluar tuh gambar tak coba kok tombol vol-/+ chanel, menu tak berfungsi di ikuti wktu pertama tv di nyalakan tombol volume+ tambah 1  saya pikir paling2 cuma mikro swite yang rusak atau resistor yang melar tak ukur semua normal2 saja selanjutnya tak cek tegangan ic croma pada pin 7 lho kok 5volt yang seharusnya sekitar 3,3volt berarti ada yang ga beres lebih jelasnya lihat gambar

Berburu lagi nih setelah lelah dalam penelusuran akhirnya penantian pun berakhir ternyata ada solderan yang ngejumper lagi di bagian deket Tuner yang jumper pada ic pin 7 tadi langsung dah copot jumperan ukur lagi dah tegangan akhirnya normal juga tuh tombol langsung bungkus aja coba udah 1jam lebih tv normal
Alhamdullilah ya Alloh engkau beri jalan hambamu yang mau berusaha
Info Bisnis Hari ini

polytron 29


Polytron 29” resistor pada bagian horisontal-out terbakar terus

Kasus :
  • Seorang rekan teknisi melalui email bertanya (dengan melampirkan gambar)
  • Polytron 29 inch dengan problem R270 ohm pada sirkit horisontal-out terbakar
  • Jika diganti pasti terbakar lagi.

Analisa
  • Pada kondisi normal pulsa defleksi horisontal seharusnya melewati L201 ( H linear coil) dan C801 (“S” kapasitor) kearah ground.
  • Problem dipastikan kemungkinan kerusakan pada salah satu komponen tersebut. L201 putus atau C801 (biasanya merupakan milar) yang open atau nilai mengecil.
  • Atau jalur printed/solderan ada yang putus.
  • Kerusakan ini mengakibatkan pulsa defleksi horisontal mengambil jalur lain - melewat1 R270 ohm dan elko C802, sehingga menyebabkan resistor terbakar.
  • Biasanya elko juga ikut rusak (tanpa R270, C802 biasanya gambar tampak seperti normal saja)
  • Lebih detail (baca)
 Catatan :
  • mujib tambak jaya sekincau lampung barat

Polytron power tidak mau “on” (st by ok)

Sering kami mendapat pertanyaan tentang Polytron yang mati stand by tidak mau “on”. Oleh karena itu disini sedikit kami ulas cara kerja sirkit kontrol 0n-off Polyton yang menggunakan power suply seperti gambar dibawah ini (biasanya yang menggunakan FET FS7UM)

Saat Posisi stand by.
  • Pin-36 kontrol power dari mikrokontrol mengeluarkan tegangan “high”
  • Basis T506 ada tegangan sekitar 0.6v >> transistor “on” dan C-E seperti dishortkan >> kolektor tegangan nol >> dan transistor T505 kondisi “on”
  • Arus photocoupler akan seperti dishortkan langsung ke ground lewat D511 >> T506. Akibatnya semua tegangan sekunder drops. Tegangan pada D504/elko C505 masih rendah hanya sekitar 12v
  • Suply 5v untuk mikrokontrol akan diberikan dari tegangan 12v ini >> T505 >> Regulator 5v T504 (yang ada zener 5.6v)
  • Pada st-by  tegangan B+ hanya sekitar 30v, tegangan 40v hanya sekitar 12v, tergangan 14v hanya sekitar 4v.
Saat posisi Power-on
  • Pin-36 kontrol Power dari mikrokontrol akan berubah menjadi “nol”
  • Basin T506 tegangan nol >> transistor “off” >> kolektor ada tegangan >> transistor T505 berubah menjadi “off”.
  • Arus photocoupler yang semula langsung dishortkan ke ground sekarang ganti akan dilewatkan IC504 KA431 dari pin-3 ke pin-2 (ground). KA431 merupakan “error correction” untuk menstabilkan tegangan B+.

  • Semua tegangan sekunder akan berubah naik menjadi normal.
  • Karena T505 sekarang berubah menjadi “off”, maka tegangan 5v untuk suply mikrokontrol akan ganti diberikan dari sumber 14v >> R512 >> D510.
  • Pada saat yang sama suply Vcc untuk Horisontal –start akan mendapat tegangan suply 8v dari sumber 14v >> R508 >> Regulator 8v T502.

 
TROBELSHUTING
Stand by tidak mau “on”
  • Cek apakah tegangan suply Vcc 5v untuk mikrokontrol normal
  • Paling sering dijumpai karena elko filter C505 untuk tegangan 40v kering. Elko kering mengakibatkan tegangan keluaran menjadi drops.
  • Pesawat on sebentar terus mati. Kadang disebabkan karena kerusakan D510. Karena hal ini menyebabkan tegangan 5v saat power-on untuk mikrokontrol drops
Saat di “power-on” tegangan B+ tidak mau naik ke normal (115v)
  • Periksa apakah basis T506 tegangan sudah dapat berubah menjadi nol. Kalau tidak mau nol
  • Coba lepas T505 – tegangan B+ seharusnya dapat naik menjadi normal. Kalau tidak dapat naik menjadi normal maka kemungkinan problem pada bagian switching regulator. Periksa elko B+ mungkin kering atau FET rusak.
Saat “power-on” horisontal tidak kerja
  • Periksa apakah Hor Vcc sudah mendapat tegangan 8v
  • Periksa tegangan suply 14v
  • Problem dapat disebabkan elko flter 14v kering atau sirkit regulator 8v ada yg problem
Problem mikrokontrol
  • Basis T506 tidak mau berubah ke nol saat di-power-on
  • Periksa tegangan suply Vcc 5v mikrokontrol
  • Periksa pin osilator apakah ada tegangan sekitar 1 ~ 2v.
  • Perisak pin-reset apakah sudah ada tegangansekitar 4v
  • Periksa jalur SDA/SCL mungkin ada yang sedikitshort
 

tabung televici


SEKILAS TENTANG CRT
Cathode ray tube (tabung sinar katoda), berprinsip dasar menembakkan elektron menuju anoda (plat yang ada di depan layar). Dibutuhkan besar tegangan yang cukup agar elektron dapat berpindah (tertembakkan). Elektron yang berpindah akhirnya mendarat pada lapisan fluor/phospor pada bagian depan CRT. Fluor/phospor ini akan berpendar/berpijar/menyala bila menangkap elektron dan akhirnya akan timbul bintik/gambar pada bagian lain kaca (depan/bagian sisi pengamat).
Pada TV hitam putih, hanya dibutuhkan 1 set penembak elektron (heater, grid1, grid2, dan katoda/video in). Fluktuasi/perubahan/modulasi tegangan pada grid video ini akan mengatur jumlah/kuantitas elektron yang diperbolehkan untuk menuju ke bagian depan layar. Pada TV warna, terdapat 3 set (R, G dab B) dengan cara kerja masing-masing sama dengan cara kerja pada CRT hitam putih. Secara teknis dan cara kerjanya, CRT cembung dengan flat adalah sama.

1.                  Katoda (R, G dan B)
Elemen/plat katoda merupakan sumber elektron utama. Tegangan pada plat ini diatur oleh transistor output RGB. Semakin tinggi tegangan pada elemen ini, semakin sedikit jumlah elektron yang ditembakkan. 3 buah plat ini masing-masing mengeluarkan elektron R (merah), green (hijau) dan blue (biru).
Dalam pemrosesan sinyal video oleh IC chroma menghasilkan 3 sinyal warna RGB, sinyal RGB ini kemudian dikuatkan oleh blok penguat RGB untuk menggerakkan plat RGB pada CRT. Besar elektron yang berpindah/tertembak menimbulkan arus katoda. Arus katoda ini disensor dan diproteksi untuk menghindari terjadinya overshoot yang dapat memperpendek umur CRT sekaligus memproteksi kuantitas emisi sinar X yang dikeluarkan oleh CRT.

2.                   Anoda (HV)
Plat katoda merupakan negatifnya CRT dan elektron mengalir dari katoda menuju anoda. Tegangan/beda potensial pada plat anoda harus mencukupi supaya plat katoda mengemisikan elektron menuju ke plat anoda. Tegangan pada plat anoda disupply dari sekunder FBT dengan melalui kabel HV yang oleh para bengkel sering disebut sebagai kop anoda (kabel dari FBT yang terbesar dengan ujung karet silikon).

3.                   Heater
Selain beda potensial yang cukup, plat katoda juga perlu dipanaskan. Tujuan pemanasan ini agar plat katoda dapat menembakkan elektron meski dengan HV yang rendah. Semakin panas heater, semakin mudah bagi elektron untuk berpindah, juga semakin sedikit tegangan HV yang dibutuhkan.

4.                   Screen (G2)
Elektron yang keluar dari plat katoda dikumpulkan bersama-sama dengan elektron dari G1 (ingat, G1 juga negatif). Beda tegangan antara G1 dan G2 (screen) secara praktis dapat mengatur kuantitas elektron yang menuju ke anoda (bagian depan CRT). Semakin tinggi tegangan pada plat G2, semakin besar elektron dari G1 yang akan diteruskan. Perbedaan utama plat G1 dengan plat katoda (RGB) adalah pada tegangannya, bila tegangan RGB besarnya tergantung video, maka tegangan pada G1 adalah tetap (dan dijaga selalu negatif). Begitu juga elektron yang keluar dari G1 juga tetap.

Focus (G3)
Kuantitas elektron yang keluar dari G1 dan katoda perlu diperuncing, tegangan pada plat G3 mengatur tingkat focus dari elektron yang keluar. Tegangan focus ini bernilai tertentu tergantung kondisi CRT. Plat focus bekerja mirip dengan kaca pembesar (lup) yang mempunyai jarak focus tertentu.



Prinsip Kerja CRT TV dan Cara memperbaiki CRT

1 Votes
QuantcastSeperti yang kita ketahui tabung gambar merupakan salah satu komponen TV yang sangat vital, Banyak kerusakan kerusakan pada TV salah satunya yaitu kerusakan tabung.
Ketika saya sedang mencari cari sedikit tentang tabung tv ini saya sempat mengunjungi salah satu blog teman saya yang kebetulan membahas tentang tabung CRT pada TV dan karena menurut saya itu adalah artikel yang sangat bagus maka saya akan kembali mengulas juga di posting Prinsip Kerja CRT TV dan Cara memperbaiki CRT menurut pemahaman saya dan menggunakan bahasa saya sendiri.
Rekan rekan teknisi mungkin sering menghadapi kerusakan pada Televisi seperti ini:

Hal tersebut diatas diakibatkan oleh salah satu atau 2 komponen warna yang tidak seimbang atau tidak ada sama sekali ,Karena tabung gambar terdiri atas 3 komponen warna dasar yaitu RGB (Red= merah  Green=Hijau Blue=biru) .
Gambar no.1 adalah gambar dengan komponen tanpa warna merah .No2 tanpa Hijau dan gambar 3 tanpa biru .
Gambar No.4 tanpa merah dan hijau ,Gambar No.5 Tanpa warna Biru dan Merah Gambar No.6Tanpa warna Hijau dan biru .
Gejala kerusakan seperti gambar di atas bisa diakibatkan karena tabung gambar nya atau bisa juga karena ada kerusakan di rangkaian chroma atau pemroses warna atau kerusakan di rangkaian   pcb crt socket
Gambar normalnya adalah seperti gambar di bawah ini :

Bagaimanakah Cara mengetahui kesehatan Atau cara mengukur tabung gambar ,dan bagaimana juga cara nya agar tabung yang sudah lemah bisa disegarkan kembali , berikut ini akan saya sodorkan triks dan tips nya yang sederhana
Sekilas tentang tabung gambar / CRT
Tabung sinar katoda (bahasa Inggris: cathode ray tube atau CRT), ditemukan oleh Karl Ferdinand Braun, merupakan sebuah tabung penampilan yang banyak digunakan dalam layar komputer, monitor video, televisi dan osiloskop. CRT dikembangkan dari hasil kerja Philo Farnsworth yang dipakai dalam seluruh pesawat televisi sampai akhir abad 20, dan merupakan dasar perkembangan dari layar plasma, LCD dan bentuk teknologi TV lainnya.
Tabung sinar katoda pada pesawat televisi 14 inch

Versi paling awal CRT adalah sebuah dioda katoda-dingin, sebuah modifikasi dari tabung Crookes (sinar-X) dengan layar dilapisi fosfor, kadang kala dipanggil tabung Braun.
Versi pertama yang menggunakan kathoda panas dikembangkan oleh J.B. Johnson (yang merupakan asal istilah noise Johnson) dan H.W. Weinhart dari Western Electric dan menjadi produk komersial pada 1922.
Sinar katoda adalah aliran elektron kecepatan tinggi yang dipancarkan dari katoda yang dipanaskan dari sebuah tabung vakum.”
Dalam tabung sinar katoda, elektron-elektron secara hati-hati diarahkan menjadi pancaran, dan pancaran ini di”defleksi” oleh medan magnetik untuk men”scan” permukaan di ujung pandan (anode), yang sebaris dengan bahan berfosfor (biasanya berdasar atas logam transisi atau rare earth. Ketika elektron menyentuh material pada layar ini, maka elektron akan menyebabkan timbulnya cahaya. Untuk lebih jelasnya kita bisa melihat pada salah satu contoh gambar berikut :

Cara kerjanya adalah mula mula katoda tabung dipanaskan oleh pin heater ( sekitar 6VAC) hingga elektron mudah ditembakkan, elektron ini diarahkan oleh magnetik D-Y yoke ke arah permukaan tabung yg dilapisi oleh fosfor (RGB: Red Green Blue) Elektron elektron ini akan ditembakkan sesuai dengan input pada kaki kaki katoda Tabung gambar dalam hal ini yang berhubungan langsung dengan bagian ini adalah IC Video Amp / Transistor penguat akhir pada PCB CRT.
Apabila lapisan katoda dipanasi ,maka permukaan katoda akan dengan mudah melepaskan elektron elektronnya (atom yang bermuatan negatif ) dalam teori listrik yang bisa berpindah atau bergerak adalah elektron ! Lihat pada gambar dibawah untuk lebih jelasnya :


Bagian Electron Guns akan menembakkan elektron sesuai inputan dan apabila Elektron ini bertabrakan dengan lapisan fosfor yang berada dibagian depan CRT ( screen) Fosfor yg tertembak elektron akan berpendar maka kita melihat warna di depan TV tabung. Elektron elektron  ini tentu saja tidak asal asalan ditembakkan begitu saja namun terlebih dahulu didefleksikan oleh Deflection yoke.Itulah proses dasar pembentukan gambar pada TV.
Secara teori, CRT dan LCD memiliki perbedaan di mana CRT menggunakan elektron yang ditembakkan ke layar sehingga mewarnai menjadi suatu gambar. LCD memiliki cahaya di belakang yang konstan di mana intensitas kecerahan menjadi berbeda karena adanya penutupan/penghalangan dari molekul untuk sinar yang melewati panel.

Sekilas tentang LCD
(Liquid Crystal Display) juga dikenal sebagai LCD adalah suatu jenis media tampilan yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan di berbagai bidang misalnya dalam alat-alat elektronik seperti televisi, kalkulator ataupun layar komputer.
Pada LCD berwarna semacam monitor terdapat banyak sekali titik cahaya (pixel) yang terdiri dari satu buah kristal cair sebagai sebuah titik cahaya. Walau disebut sebagai titik cahaya, namun kristal cair ini tidak memancarkan cahaya sendiri. Sumber cahaya di dalam sebuah perangkat LCD adalah lampu neon berwarna putih di bagian belakang susunan kristal cair tadi.
Titik cahaya yang jumlahnya puluhan ribu bahkan jutaan inilah yang membentuk tampilan citra. Kutub kristal cair yang dilewati arus listrik akan berubah karena pengaruh polarisasi medan magnetik yang timbul dan oleh karenanya akan hanya membiarkan beberapa warna diteruskan sedangkan warna lainnya tersaring.
Khusus untuk pembahasan tentang LCD akan saya sampaikan pada artikel lainnya.
Kembali ke Laptop Tabung TV, lalu bagaimana cara mengukur baik tidaknya sebuah tabung, untuk pertanyaan ini sudah pernah saya bahas di artikel sebelumnya tentang Analisa CRT TV , Tips mengukur CRT dan Trik layar CRT namun tidak ada salahnya kita mencoba trik lain bukan. Berikut saya paparkan 2 cara lain yang saya ketahui.

Namun berhubung kedua cara ini menurut saya terlalu berbahaya untuk dilakukan khususnya untuk pemula maka saya tidak menyarankan bagi anda yang baru mengenal Service Televisi……DONT TRY THIS AT HOME…. hehe. :sialTerkecuali jika memang anda sudah mengenal betul pin pin pada tabung TV tentu tidak ada masalah.
Cara Pertama
Ok untuk cara pertama, coba lihat kedua gambar dibawah ini :
Gambar pertama kurang lebih menggambarkan hubungan antara grid-katoda-heater pada CRT dalam keadaan mati , sedangkan gambar kedua menggambarkan hubungan ketika CRT menyala yaitu heater memanaskan lapisan katoda sehingga elektron mudah ditembakkan.
Nah antara ketiga pin ini tentu memiliki resistansi tertentu bukan!
Apabila kita ukur dengan AVO meter menggunakan skala Ohm Meter dengan skala  X 1K , kabel merah kita hubungkan ke katoda dan kabel Hitam dihubungkan dengan Grid ,Bila tabungnya dalam kondisi bagus , jarum avo meter akan bergerak  menunjukan angka resistansi sekitar 10k ,namun apabila tabung gambar mengalami kerusakan  atau soak atau loyo maka nilai resistansi nya akan besar atau bahkan jarum meter tidak bergerak sama sekali meskipun skala sudah dinaikan jadi x 10k.
Alat yang harus kita siapkan untuk pengujian tabung ini adalah :
1. Power supply atau trafo yang ada output 6volt
2. Multymeter atau AVO meter

Bingung……..!!!!!!! makanya belajar, coba lihat gambar dibawah ini : :payah

Pin heater diberi tegangan 6 Volt dan kita ukur berapa resistansi antara grid dan Katoda apakah sesuai dengan nilai tadi. Ingat, kabel meter warna merah di hubungkan ke katoda dan kabel warna hitam ke grid.

Cara Ke Dua
Cara yang kedua adalah mengukur tanpa melepaskan CRT socket ,artinya mengukur secara langsung dalam keadan hidup atau TV dalam keadaan menyala .
Caranya adalah dengan cara Mengukur tegangan yang keluar dari masing masing katoda ,apabila CRT dalam kondisi bagus tegangan nya akan berkisar 100 volt DC ,tapi kalau yang sudah lemah berkisar 10 volt bahkan kurang ,jadi kalau di hitung secara prosentase apabila keluar 50 volt biasanya kita menyebut kondisi crt  50 persen.
Bagaimana cara mengukurnya ? caranya adalah dengan terlebih dahulu melepaskan resistor yang terhubung ke katoda dari masing masing katoda RGB.
Gambar yang disilang warna merah adalah lokasi untuk memutuskan hubungan nya seperti gambar dibawah ini .


Lalu bagaimana untuk memperbaiki tabung TV atau lebih tepatnya me-refresh tabung yang rusak
Gambar di bawah ini adalah rangkaian untuk mendoubler tegangan ac , gunanya untuk membersihkan permukaan katoda yang terkena korosi karena pemakaian dalam jangka waktu lama
Komponennya adalah 3 buah IN4007  4 buah elco 4,7uf400v.
Satu lagi saya tambahkan trik untuk merefresh tabung TV, yaitu dengan men-shortkan Screen pada CRT dengan GND!!!! apakah cara ini saya sarankan, Ya dan Tidak. Sedikit Flashback ke kasus dulu, saya pernah menemukan TV Samsung CS7271 ( teknisi kawakan pasti tau TV ini ) CRT buram / hampir tidak ada gambar malah, suara normal. Dengan asumsi tegangan yang mengalir ke Screen CRT normal. Dengan kata lain CRT sudah benar benar rusak. :cry:
Saya coba trik ini pada TV Samsung CS7271 ini, lalu ternyata Gambar kembali muncul normal……tapi ternyata 6 bulan kemudian CRT kembali mati dan pada saat saya mencoba trik ini untuk kedua kalinya ternyata tidak berhasil. Saya sendiri tidak tahu apa penyebabnya, saya menduga emisi di dalam tabung sudah benar benar berkurang.
Terus terang saya sendiri tidak berani melakukan trik ini pada CRT TV yang termasuk baru.
Kecuali jika memang menurut anda CRT tersebut sudah benar benar mati total. Jika memang hendak melakukan trik ini anda harus berhati hati karena mungkin akan ada percikan yang disebabkan short kaki2 ini.
Yup demikian posting saya kali ini tentang Prinsip Kerja CRT TV dan Cara memperbaiki CRT, Oiya mohon maaf jika saya akhir akhir ini jarang memposting atau menjawab komentar dari rekan rekan, maklum sedang sibuk kuliah dan sibuk mengurus
Mohon maaf jika ada penjelasan saya yang kurang tepat. Semoga bermanfaat…..amien.

TCL 21276S GAMBAR GETAR
Ditulis dalam Uncategorized oleh rahmatjaya di/pada Februari 13, 2010

Kali ini dapat servisan TV merk TCL model 21276S milik mas Rubiman manisrenggo klaten, dengan kerusakan gambar getar2. Tv ini biasanya dipakai untuk tampilan game dari PS2.
Setelah diberi penjelasan dari yang punya, mulai ku buka casingnya dan dibersihkan, solder ulang di semua bagian, dari pengamatan mata ditemukan 2 elco yang gundul.
Ganti kedua elco tersebut, 1 di c308 1000uF/25V di bag vertikal, satu lagi elco 33uF/50V di primer switching power supply. saatnya mencoba…….dan cratttt gambar tampil tampa getar2 tetapi kok disertai kilatan2, waduh… kok jadi begini….
teryata yang jadi biang adalah elco 33uF yang tadi aku ganti di power supply, setelah ganti lagi tv dapat nyala normal tanpa getaran dan kilatan, alhamdulillah……..
Info dari rekan2 kemungkinan elco tsb nilai ESRnya tinggi tidak cocok untuk power supply switching. Sayang sekali aku blm punya alat untuk ngukur nilai ESR…
sekian terima kasih…
Tinggalkan sebuah Komentar
TV TCL model 1497AT MATI TOTAL
Dapat lagi servisan tv TCL 14 inch, milik mbak Sipon, kecemen, manisrenggo.
Dengan kerusakan mati total.
Tv ini memakai IC program M87160m8-063FP, dan IC chroma M61266.
Setelah dibuka tutup belakangnya, didapati sekering putus/terbakar, tentunya ada yang short/konslet ini….dalam benakku. Saat kuukur pada kaki2 elco besar 220uF/400v didapati hasil simpangan jarum mentok posisi multi X1.

Ternyata ditemukan transistor regulator dalam kondisi short, aku periksa typenya C5855 ???? yang teryata merupakan type TR untuk horizontal. Kenapa bisa terpasang disitu??

Jadi khusus untuk PEMULA perlu diperhatikan beda antara type TR untuk regulator dan type TR untuk horizontal, dimana untuk tr Horizontal ada tambahan resistor dan dioda dumper. perhatikan gambar berikut: contoh type D2499:

Semoga bermanfaat. terimakasih
Tinggalkan sebuah Komentar
MENGATASI PROBLEM TEGANGAN BOCOR KOP ANODA TABUNG
Ditulis dalam Uncategorized oleh rahmatjaya di/pada Februari 13, 2010

Saat melakukan perbaikan televisi sering kali kita menemukan kerusakan berupa kebocoran tegangan pada kop anoda tabung. Ditandai dengan tampak/samar adanya lidah api listrik keluar dari batas karet kop. Hal ini dimungkinkan karena pada titik ini terdapat tegangan tinggi sekitar 25 Kv.

Penyebabnya sering kali karena kondisi karet kop yang sudah berubah elastisitasnya, kerusakan konduktor plat di dalamya, juga karena terkikisnya lapisan isolator biasanya berwarna merah pada permukaan kaca tabung sekitar anoda.

Kerusakan seperti ini bila dibiarkan dalam waktu lama kemungkinan dapat menyebabkan kerusakan merembet ke bagian yang lain pada board TV.

Dari berbagai eksperimen dilapangan ditemui ide2 untuk mengatasi permasalahan ini, ada yang pakai paslin, lem castol, ganti lapisan dengan cat pilox, dll. Namun kadang belum mampu atasi dengan tuntas.

Menurut pengalaman penulis langkah perbaikan yang diperlukan antara lain:

1. Ganti karet kop anoda tabung beserta plat dalamnya.
2. Kop dilepas dulu dari tabung lalu bersihkan “area berwarna merah” disekitar posisi kop, dengan kain dibasahi dengan THINNER ND yang cepat kering.

Bila lapisan warna merah masih ada dan susah dibersihkan tidak perlu dipaksakan, karena nanti akan bersatu juga dengan lapisan baru.

Jangan lupa plat lubang anoda juga dibersihkan.

3. Siapkan cat “MENI BESI” (berguna sebagai lapisan dasar sebelum cat pada permukaan besi) dengan kekentalan yang cukup, tidak perlu terlalu encer. Bahan ini digunakan untuk melapisi ulang permukaan berwarna merah disekitar anoda tabung. Bias diaplikasikan dengan kuas kecil atau ujung obeng min yang agak besar. Lapisan nantinya mungkin sedikit tebal namun tidak apa2.
4. Pasang kembali kop, dan siap ditest. Semoga bermanfaat

Terimakasih
Tinggalkan sebuah Komentar
Selamat Datang di BENGKEL ELEKTONIK…,
Ditulis dalam Uncategorized oleh rahmatjaya di/pada Februari 13, 2010

Salam kenal bagi anda semua dan terima kasih anda telah membuka blok ini.

Sebelumnya saya mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan kata atau kalimat dan penjelasan yang kurang tepat mengenai pembahasan diblok ini.Karena saya hanya orang biasa bukanlah orang pinter atau jenius dan saya juga sama-sama belajar seperti anda,manusia diciptakan dengan derajat yang sama,tidak ada yang bodoh tidak ada yang pinter.Mungkin orang sering mengatakan pinter karena dia belajar lebih dahulu dan orang dikatakan bodoh karena kita belum belajar.Jadi janganlah kita mennyebut orang pinter atau bodoh.Semoga blok saya ini bermanfaat bagi anda.

Saya akan membantu anda dalam mengatasi masalah reparasi elektronika khususnya televisi berwarna dan cara merakit komputer sendiri serta cara menginstal software komputer.Bagi anda yang suka otak atik elektronika dan ingin belajar reparasi televisi dan merakit komputer sendiri,anda tak perlu kursus dengan biaya yang sangat mahal.Mungkin blok saya sangat membantu bagi anda yang ingin belajar reparasi televisi,mengatasi berbagai masalah televisi serta cara merakit komputer sendiri.Anda pasti bisa dan tak perlu memanggil bengkel yang profesional.Sebenarnya televisi dan merakit komputer tidaklah sulit seperti yang dibayangkan apabila anda mau belajar dengan teliti dan sabar kuncinya.Saya akan menerangkan langkah demi langkah dan disertai dengan gambar yang jelas dan mudah dipahami,andapun bisa langsung praktek sendiri.Mungkin kalau anda kursus terlalu bertele-tele teorinya dan anda belum tentu jelas apa yang diterangkan apalagi prakteknya sangat kurang.Untuk menjadi teknisi elektronika yang profesional haruslah berani otak atik sendiri.Dengan demikian anda akan mendapatkan banyak pengalaman.Nah..,bagi anda yang pemula, setelah membaca blok saya ini anda harus mempraktekkannya sendiri,mencoba sendiri.Mungkin anda belum berani langsung menangani televisi punya orang,takut akan tambah rusak.Anda tak perlu takut karena dengan berani mencoba berarti anda akan tambah pinter.Karena pengalaman anda sangatlah berharga dan bila anda ingin belajar lebih maju,anda korbankan satu televisi buat praktek sendiri untuk diotak atik sambil membaca petunjuk yang saya berikan dan pasti anda bisa karena langkah yang saya berikan adalah cara tepat dan praktis mereparasi seperti teknisi-teknisi yang lain.Kalau anda bertanya kepada bengkel-bengkel profesional yang lain belum tentu anda dikasih tau apalagi bertanya sampai mendetail kukira itu tidak mungkin karena ilmu dia sangat berharga.Kecuali anda membayar mahal pada bengkel tersebut atau kursus dengan biaya cukup tinggi.Blok saya ini akan menjelaskan cara mereparasi televisi dengan langkah-langkah praktis tepat pada sasarannya,karena berdasarkan pengalaman yang terjadi,mulai dari mati total sampai pada masalah gambar.
Dibawah ini adalah sekilas tentang blok saya:
Blok saya membahas tentang masalah televisi dan cara merakit komputer sendiri yang disertai dengan gambar-gambar yang jelas.Total halaman ada 100 halaman.Pada bab pembahasan televisi,saya terangkan cara praktis mereparasi televisi dengan langkah-langkah yang jelas dan tepat pada sasaran.Dan saya memberi sedikit teori agar anda bisa memahami betul bagaimana cara mereparasi televisi dengan cepat dan tepat.Anda tidak perlu menghafalkan secara bertele-tele semua teori televisi,tetapi poin-poin penting saja yang perlu anda mengerti.Apabila rangkaian televisi anda pelajari teorinya secara mendetail sangatlah banyak dan anda belum tentu paham.Maka saya membuat sebuah rangkuman dengan poin-poin penting dan berguna.Rangkuman saya ini mungkin sangat cocok bagi pemula yang baru mempelajari bidang elektronika khususnya televisi berwarna.Langkah demi langkah saya jelaskan.Tidak hanya bagi orang yang suka elektronik saja,tetapi bagi kalangan umum yang ingin belajarpun juga bisa.Rangkuman saya ini berguna juga bagi siapapun,karena semua televisi sekarang memakai servis mode untuk kontrol gambarnya.Servis mode adalah kode-kode tertentu untuk membuka menu servis mode dengan menggunakan remot originalnya.Menu servis mode ini berguna untuk setting gambar yang diinginkan.Jadi apabila televisi anda bermasalah pada gambarnya belum tentu rangkaian elektroniknya yang rusak,bisa programnya yang error.Atau televisi anda mati tetapi lampu stanby menyala,maka anda cek dahulu dengan menggunakan remot dan kode servis modenya.Apabila tidak berhasil baru dibawa ke tempat servis televisi,kemungkinan memang rangkaian elektroniknya yang rusak.Selain membahas masalah televisi,bagi anda yang ingin belajar merakit komputer sendiri dan cara menginstal windowsnya,maka blok saya ini juga membahas bagaimana merakit komputer.Langkah demi langkah saya jelaskan dengan disertai gambarnya.
Berikut ini adalah daftar isi dari blok saya :
Diagram blok diatas (Gambar 1 & 2) adalah diagram blok televisi berwarna dan hitam putih.Diantara kedua gambar tsb pada dasarnya sama,bagian-bagiannya,fungsinya,serta cara kerjanya semua sama.Untuk televisi berwarna (perhatikan diagramnya) hanya ada tambahan bagian warna saja (Gambar 1B).Bagian yang lainnya sama persis tak ada bedanya,jadi anda tidak perlu bingung kalau memperbaiki televisi berwarna.Oleh karena itu diagram tersebut penting untuk di ingat-ingat sebagai pedoman anda.Karena diagram tersebut adalah proses / urutan cara kerja televisi mulai dari tuner sampai munculnya gambar pada layar.Maka diagram ini sangat penting untuk dasar dan menjadi petunjuk anda mereparasi televisi.Berarti anda mengerti betul proses kerjanya televisi dari bagian ke bagian.Jadi kalau anda mereparasi televisi tidak asal asalan tetapi tepat pada sasarannya.Kalau anda tidak mengerti urutan bagian dan fungsinya,maka anda akan mengalami kesulitan dan tidak tepat pada bagian yang rusak.Dan blok ini penting anda hafal serta fungsinya walaupun tidak secara mendetail.
Untuk televisi berwarna hanya ada tambahan warna saja.Pada gambar 1B adalah skema blok bagian warna.Untuk proses terjadinya warna bagaimana,anda tak perlu menghafalkan skemanya dan teorinya,karena kalau dihafalkan sangat banyak sekali dan membuat anda tambah pusing.Yang penting adalah skema dasarnya saja dan fungsi masing-masing bagian (berulang kali saya sebutkan).Intinya anda bisa cara mereparasi televisi berwarna dengan langkah-langkah yang tepat dan cepat tak perlu bertele-tele menghafalkan proses pewarnaan.Karena kalau dipelajari secara mendetail mengenai proses terjadinya warna mungkin bisa satu buku sendiri dan anda belum tentu paham.Oleh karena itu anda pelajari praktisnya saja,teorinya diambil yang inti-intinya dan yang penting langkahnya mereparasi dengan cepat dan tepat.
Berikut ini penjelasan mengenai fungsi dari masing-masing bagian :
Antena : berfungsi untuk menangkap sinyal RF dari pemancar televisi.
Tuner : berfungsi untuk memilih gelombang pemancar yang akan diterima.
Didalam tuner terdapat rangkaian penguat RF,mixer dan osilator.
Penguat RF bertugas memilih pemancar yang akan diterima kemudian diberikan ke mixer.
Mixer akhirnya menghasilkan frekuensi baru,kemudian difilter menjadi 2 frekuensi saja yang keluar yaitu 38,9 MHZ dan 33,4 MHZ.
Frekuensi 38,9 MHZ adalh frekuensi pembawa gambar
Frekuensi 33,4 MHZ adalah frekuensi pembawa suara.
Kedua frekuensi tersebut kemudian diteruskan ke penguat video IF.

Video IF : berfungsi menguatkan sinyal-sinyal yang diterima dari mixer,kemudin diteruskan ke video detektor.

Video detektor :berfungsi mendeteksi sinyal gambar dan suara kemudian diteruskan ke video driver.Sinyal pembawa gambar dideteksi hingga keluar sinyal gambar yang frekuensinya 15 KHZ-5 MHZ,sinyal pembawa suara dideteksi hingga keluar sinyal pembawa suara baru 5,5 MHZ (FM).

Video driver berfungsi memisahkan sinyal pembawa suara,sinyal gambar dan sinyal sincronisasi.
Sinyal gambar diteruskan ke video output.
Sinyal suara diteruskan ke sound IF amplifier.
Sinyal sinkronisasi diteruskan ke sinkronisasi separator.

Video output berungsi menguatkan sinyal gambar lalu diteruskan ke katoda tabung.

Sound IF amplifier berfungsi menguatkan sinyal suara kemudian diteruskan ke detektoe FM,detektor FM mendeteksi sinyal 5,5 MHZ hingga tinggal frekuensi audio,kemudian ke penguat audio terus ke loudspeaker.Untuk bagian sound IF sampai penguat audio ini seperti penguat amplifier biasa.

Syncronisasi separator berfungsi untuk menyesuaikan gambar yang dipancarkan dari pemancar.

Osilator vertikal berfungsi membangkitkan frekuensi 50 Hz kemudian diteruskan driver vertikal lalu ke output vertikal,selanjutnya ke defleksi vertikal dan defleksi vertikal ini membuka gambar secara vertikal (atas bawah).

AFC berfungsi mengoreksi frekuensi horizontal 15,625 Khz dan diteruskan ke osilator horizontal.

Osilator horizontal berfungsi untuk membangkitkan frekuensi 15,625 Khz kemudian diteruskan ke driver horizontal lalu ke output horizontal selanjutnya ke defleksi horizontal dan defleksi horizontal ini membuka gambar secara horizontal (kanan kiri).

Horizontal output juga membangkitkan tegangan tinggi sekitar 10-20 kv untuk anoda tabungnya.

Bab 2 : LANGKAH-LANGKAH MEREPARASI TELEVISI

Dalam mereparasi televisi,ada baiknya anda harus melalui langkah-langkah yang benar,agar anda tidak salah dalam menentukan blok atau bagian mana yang rusak.Kalau terjadi kesalahan didalam menentukan sasaran bagian mana yang rusak,maka akibatnya fatal dan kerusakan televisi akan bertambah parah,andapun bertambah pusing juga.Maka perhatikan langkah-langkah yang benar dan tepat,saya mulai dari cara mereparasi televisi dalam kondisi MATI TOTAL :

Langkah ini saya ketik secara urut,mulai dari buka box sampai selesai mereparasi.Tujuannya agar bagi teknisi pemula yang baru mulai mempelajari reparasi televisi bisa lebih memahami.Jadi harap maklum bagi teknisi yang sudah senior.terimakasih.

Langkah-langkah :

1. Pertama,buka box tutup belakang.Apabila memperbaiki televisi keadaan mati total seperti ini,lebih baik mesin televisi dilepas saja dari tabungnya.Agar lebih leluasa jika membolak-balik mesin televisi tsb.Disamping itu,akan lebih mudah dalam pengecekan komponen dan pengukuran tegangan.Tabungnya juga aman tidak resiko kena benda-benda keras yang tidak sengaja selama reparasi,misalnya obeng,tang atau alat-alat lain.Hati-hati melepas mesin,kabel yang berhubungan dengan tabung harus dilepas dahulu seperti kop flyback (jangan dipegang kopnya sebelum dibuang tegangannya).Dan jangan langsung dilepas,buang dahulu tegangan yang masih tersimpan pada kop flyback,biasanya masih ada.Caranya yaitu ambil kabel multitester salah satu, kemudian hubungkan colok multi tsb ke ground tabung.Dan colok yang lancip untuk menusukkan ke dalam kop flyback.Maka akan terbuang tegangan yang masih tersisa dalam kop dan tabung tersebut.Setelah terbuang kemudian lepas kop tsb dari tabung dengan menggunakan tespen.Kenapa menggunakan tespen? Tujuannya apabila masih sedikit tegangan yang ada,maka akan terbuang pada lampu tespen,andapun lebih aman.Setelah kop terlepas,kemudian melepas rangkaian blok RGB yang menancap pada leher tabung,hati-hati sekali dalam melepas soketnya,karena kalau kaki katoda tabung ada yang sampai patah atau kaca leher tabung pecah,maka anda menggantinya tabung.
2. Langkah kedua yaitu membersihkan debu-debu yang ada sampai bersih dan bersihkan juga kotoran yang menempel pada jalur-jalur pcb dengan menggunakan bekas sikat gigi dan tiner yang cepat menguap atau bisa juga alkohol.Caranya,teteskan tiner atau alkohol pada sikat gigi dan pcb yang akan dibersihkan,lalu gosok dengan sikat sampai bersih dari kotoran.Mengapa kotoran yang menempel pcb harus dibersihkan? Tujuannya adalah agar solderan yang retak-retak kelihatan dan memudahkan pengecekan atau penyolderan.Selanjutnya adalah melepas dahulu Transistor panel horizontal yang ada pendinginnya didekat flyback.Untuk menghindari kelalaian anda jika mesin televisi hidup.Karena jika mesin televisi hidup,maka flyback akan menyemprotkan tegangan tinggi sebesar 20-25KV.Coba anda bayangkan kalau terkena tegangan sebesar itu.Tetapi jika Transistor panel sudah dilepas maka anda sudah aman.Karena hal ini penting,saya mengingatkan saja.Tapi anda jangan terus takut,entar setelah membaca petunjuk ini anda takut.Jadi seorang teknisi jangan takut yang penting anda hati-hati dan selalu perhatikan letak kop flyback setiap akan mencoba menghidupkan mesin televisi,jangan sampai terletak diatas/dibawah mesin.Kop flyback tsb harus letakkan jauh sepanjang kabel kop dan menghadap keatas atau dimasukkan dalam gelas saja lebih amannya(posisi ini jika Tr panel horizontal sudah terpasang,jika tidak terpasang tidak apa-apa).
3. Langkah ketiga adalah mengecek tegangan listrik 220V dan sekringnya.Apabila tegangan 220V normal & sekring normal,maka cek tegangan pada elko 400VDC,jika tidak ada tegangannya maka cek dioda bridg_nya atau 4 dioda penyearahnya,mungkin ada yang rusak.
4. Langkah empat,jika tegangan pada elko 400V sudah ada (tegangannya hanya sekitar 250-300VDC saja,bukan 400VDC persis) kemudian ukur tegangan sekundernya 110-115 VDC.
5. Apabila tegangan 110VDC tidak ada,maka kita cek satu persatu daerah sekunder power supply saja.Atau anda lakukan penyolderan ulang dahulu pada bagian yang dicurigai,lalu coba hidupkan.Jika belum keluar tegangan B+ 110V,maka lakukan pengecekan komponen satu persatu didaerah sekunder power supply.
6. Demi keamanan jika anda memperbaiki power supply,biasakan transistor panel horizontal dilepas dahulu,diatas sudah dijelaskan.Hal ini penting untuk menghindari kelalaian anda,karena kalau power supply sudah hidup,dan osilator sampai output horizontal juga hidup maka flyback akan menyemprotkan tegangan tinggi 20-25KV.
7. Cabut/sedot dahulu solderan B+ pada kaki flyback yang ada hubungannya dengan elko B+ 160V agar tidak terbeban oleh flyback dalam memperbaiki power supply.Apabila tidak dilepas solderannya juga tidak apa-apa,flyback tidak akan menyemprotkan tegangan selama transistor panel horizontal belum terpasang.Namun hal tersebut penting juga,karena apa? Untuk mengetahui kaki B+ flyback tsb konslet atau tidak.Jika konslet,maka tegangan B+ dari power supply akan mati setelah dihubungkan dengan kaki B+ flyback.Maka secara langsung anda mengetahui bahwa flyback sudah konslet.
8. Apabila tegangan B+ belum keluar,maka langkah selanjutnya mengukur komponen aktiv dahulu,seperti transistor{Tr},semua diukur satu persatu,jika menemukan ada yang rusak maka gantilah yang baru.
9. Langkah kesembilan,jika B+ power supply belum keluar juga tetapi Transistor semua normal,maka cek dioda Zener 110V.Dioda Zener tersebut bentuknya besar,seperti dioda 3A.Nah..,biasanya zener ini putus,karena dioda ini adalah zener pembatas B+ 110 VDC.
10. Langkah kesepuluh,misalnya B+ belum keluar juga,padahal komponen aktiv seperti Transistor,dioda semua sudah dicek normal.Maka cek Resistor{R},biasanya R yang menuju Basis Transistor Panel power supply dari elko 400V putus,nilainya sekitar 100k-150k ada 2 buah,ganti kedua Resistornya.
11. Pada Power supply televisi untuk panelnya/transistor output tidak semua memakai Transistor,ada yang memakai STR atau SMR.STR adalah IC {Integrated Circuit} tapi didalamnya juga transistor 2 buah dan ada Resistor.Jika STR ini rusak maka R disekitar biasanya rusak,putus atau mulur,kalau kita mengganti STR,maka sekalian R_nya diganti agar kerja STR sempurna.Nah,jika ada televisi dihidupkan langsung listrik konslet atau jeglek maka power supply pasti rusak,bisa STR konslet atau Transistor panelnya rusak/konslet atau dari dioda bridg_nya konslet,bisa juga kapasitor milar 400V konslet.
12. Jika tegangan sekunder sudah ada,lalu anda ukur dan atur trimpot B+,tegangan rata-rata 110-115 Vdc.Dan ukurlah tegangan keluaran B+ yang lain sesuai standard.
13. Syarat agar mesin televisi bisa hidup harus ada tegangan pwr supply,osilator horizontal,driver horiz,output horiz,B+vertikal dan output vertical,lalu tegangan heater,tegangan screen(G2),teg video output dan tegangan RGB.Diantara bagian-bagian tersebut peran paling penting adalah bagian power supply dan Horizontal,kedua bagian ini adalah ibarat orang jantungnya,harus hidup duluan,nanti baru yang lainnya.Berapa saja tegangan diantara bagian-bagian tsb,berikut ini penjelasannya :

-power supply : 110V-115Vdc
-osilator horizontal : 8-12Vdc {Teg untuk IC osc}
-driver horizontal : 50Vdc {pada kaki collector Tr driver horz}
-output horizontal : 0,2Vdc {dari IC osc ke Basis Tr driver Ho}
-Basis TR output horizontal : 0,5 VAC
-IC vertical : 24Vdc {teg B+ IC vertikal tsb}
-output vertical : 12V-16Vdc {dari IC vert menuju defleksi vert}

-heater : 6VAC
-screen (G2) : 250V-450Vdc
-RGB {katoda} : 90V-125Vdc
-video output : 180Vdc {dari flyback}
-program : 5Vdc {teg B+ untuk IC program}
14.Jika tegangan dari power supply semua normal,selanjutnya yang penting adalah harus menghidupkan bagian horizontal dahulu.Mulai dari osilator,driver dan output horizontal.Untuk bagian yang lain belakangan.Anda lihat datanya pada langkah tiga belas,sesuaikan tegangannya.Secara cepat dan praktisnya,langsung ukur tegangan basis pada Transistor output horizontal harus ada sekitar 0,5VAC,kecil sekali(Tapi wajib ada).Kalau tegangan basis ini sudah ada berarti mesin tsb sudah hidup,dan anda tidak perlu mengukur mulai dari osilator.Jika tidak ada maka mesin televisi tidak mungkin hidup,kemudian baru anda urutkan pengecekannya.Mulai dari osilator sampai output horizontal.Kalau tegangannya sudah ada berarti mesin TV ini sudah bisa hidup dan pasang transistor output horizontal yang dilepas tadi,tetapi diukur dahulu Transistor tersebut bagus atau tidak dan mesin TV siap dicoba.

15. Kurasa pembahasan power supply sampai proses menghidupkan televisi cukup jelas,televisi rata-rata tegangannya 110-115VDC,ada juga yang 90VDC untuk TV Panasonic,ada yang 135VDC untuk TV sanyo,tetapi tidak semua televisi tegangannya sebesar itu,B+ rata-ratanya 110V-115V.Untuk tegangan yang lain adalah sama standard.

16. Paham ya dari penjelasan saya di atas,urut dan tidak bertele-tele,anda bisa mempraktekkannya sendiri.Sekali lagi ingat syarat TV agar bisa hidup,maka bagian power supply dan seluruh Horizontal harus beres,tidak boleh salah satu bermasalah.Kalau bagian lain yang bermasalah,televisi masih bisa hidup(untuk televisi lama).Untuk televisi sekarang model th 2000 keatas banyak yang menggunakan sistem protek,jadi kalau ada salah satu bagian bermasalah maka televisi akan terprotek/mati.

17. Cukup jelas dari rangkuman diatas mengatasi TV mati total,berarti anda sudah bisa menservis TV sendiri tanpa minta bantuan bengkel lain.Sekarang anda sudah bisa memperbaiki mesin televisi keadaan mati total,tetapi anda mungkin belum mengetahui apakah mesin tsb sudah menampilkan gambar.Apakah bisa mengetahui bahwa mesin televisi sudah menampilkan gambar tanpa harus memasang tabung dahulu.Caranya bagaimana? Caranya mudah,yaitu dengan mengukur tegangan pada masing-masing bagian dan tegangan harus sesuai standard.Jangan lupa kop flyback diletakkan jauh sepanjang kabel kop dan menghadap ke atas atau dimasukkan dalam gelas saja lebih amannya.Kita mulai dari mengukur tegangan B+ power supply,yaitu sekitar 110-115VDC.Kemudian Colector Transistor panel horizontal yaitu diatasnya tegangan B+ power supply,kurang lebih sekitar 150 VDC atau kurang sedikit,jika tegangan masih sama B+ pwr supply,misalnya 110VDC maka flyback tsb belum kerja dan belum menyemprotkan tegangan tinggi.Maka perlu dicek lagi.Kemudian video output yaitu 180VDC,lalu tegangan masing-masing katoda tabung,untuk katoda R,G,B sekitar 90-125VDC,untuk G2 (screen) sekitar 250-450VDC,untuk heater 6VAC,Fokus tak perlu diukur karena tinggi yaitu sekitar 3000VDC,multitester anda tak cukup untuk mengukur.Lalu tegangan vertikal output (yg menuju defleksi vertikal) yaitu sekitar 12-16 VDC,jika lebih dari itu maka IC rusak.Untuk audio sekitar 16VDC dan B+ tuner 12VDC.Nah..cara mengetahui lebih detail lagi maka anda pasang antena pada tuner dan output audio dihubungkan ke speaker,kemudian tombol volume + anda tekan agar volume lebih besar dan tombol program canel anda tekan,jika ada suara dari pemancar televisi dan canelnya berganti-ganti,berarti mesin tsb sudah normal dan ada tampilan gambar jika dipasang pada tabung.Demikian cara mengecek mesin televisi dalam keadaan terlepas dari tabung.
Tinggalkan sebuah Komentar

Prinsip Kerja CRT TV dan Cara memperbaiki CRT

Seperti yang kita ketahui tabung gambar merupakan salah satu komponen TV yang sangat vital, Banyak kerusakan kerusakan pada TV salah satunya yaitu kerusakan tabung.
Ketika saya sedang mencari cari sedikit tentang tabung tv ini saya sempat mengunjungi salah satu blog teman saya yang kebetulan membahas tentang tabung CRT pada TV dan karena menurut saya itu adalah artikel yang sangat bagus maka saya akan kembali mengulas juga di posting Prinsip Kerja CRT TV dan Cara memperbaiki CRT menurut pemahaman saya dan menggunakan bahasa saya sendiri.
Rekan rekan teknisi mungkin sering menghadapi kerusakan pada Televisi seperti ini:
Hal tersebut diatas diakibatkan oleh salah satu atau 2 komponen warna yang tidak seimbang atau tidak ada sama sekali ,Karena tabung gambar terdiri atas 3 komponen warna dasar yaitu RGB (Red= merah Green=Hijau Blue=biru) .
Gambar no.1 adalah gambar dengan komponen tanpa warna merah .No2 tanpa Hijau dan gambar 3 tanpa biru .
Gambar No.4 tanpa merah dan hijau ,Gambar No.5 Tanpa warna Biru dan Merah Gambar No.6Tanpa warna Hijau dan biru .
Gejala kerusakan seperti gambar di atas bisa diakibatkan karena tabung gambar nya atau bisa juga karena ada kerusakan di rangkaian chroma atau pemroses warna atau kerusakan di rangkaian pcb crt socket
Gambar normalnya adalah seperti gambar di bawah ini :
Bagaimanakah Cara mengetahui kesehatan Atau cara mengukur tabung gambar ,dan bagaimana juga cara nya agar tabung yang sudah lemah bisa disegarkan kembali , berikut ini akan saya sodorkan triks dan tips nya yang sederhana
Sekilas tentang tabung gambar / CRT
Tabung sinar katoda (bahasa Inggris: cathode ray tube atau CRT), ditemukan oleh Karl Ferdinand Braun, merupakan sebuah tabung penampilan yang banyak digunakan dalam layar komputer, monitor video, televisi dan osiloskop. CRT dikembangkan dari hasil kerja Philo Farnsworth yang dipakai dalam seluruh pesawat televisi sampai akhir abad 20, dan merupakan dasar perkembangan dari layar plasma, LCD dan bentuk teknologi TV lainnya.
Tabung sinar katoda pada pesawat televisi 14 inch
Versi paling awal CRT adalah sebuah dioda katoda-dingin, sebuah modifikasi dari tabung Crookes (sinar-X) dengan layar dilapisi fosfor, kadang kala dipanggil tabung Braun.
Versi pertama yang menggunakan kathoda panas dikembangkan oleh J.B. Johnson (yang merupakan asal istilah noise Johnson) dan H.W. Weinhart dari Western Electric dan menjadi produk komersial pada 1922.
“Sinar katoda adalah aliran elektron kecepatan tinggi yang dipancarkan dari katoda yang dipanaskan dari sebuah tabung vakum.”
Dalam tabung sinar katoda, elektron-elektron secara hati-hati diarahkan menjadi pancaran, dan pancaran ini di”defleksi” oleh medan magnetik untuk men”scan” permukaan di ujung pandan (anode), yang sebaris dengan bahan berfosfor (biasanya berdasar atas logam transisi atau rare earth. Ketika elektron menyentuh material pada layar ini, maka elektron akan menyebabkan timbulnya cahaya. Untuk lebih jelasnya kita bisa melihat pada salah satu contoh gambar berikut :
Cara kerjanya adalah mula mula katoda tabung dipanaskan oleh pin heater ( sekitar 6VAC) hingga elektron mudah ditembakkan, elektron ini diarahkan oleh magnetik D-Y yoke ke arah permukaan tabung yg dilapisi oleh fosfor (RGB: Red Green Blue) Elektron elektron ini akan ditembakkan sesuai dengan input pada kaki kaki katoda Tabung gambar dalam hal ini yang berhubungan langsung dengan bagian ini adalah IC Video Amp / Transistor penguat akhir pada PCB CRT. :payah
Apabila lapisan katoda dipanasi ,maka permukaan katoda akan dengan mudah melepaskan elektron elektronnya (atom yang bermuatan negatif ) dalam teori listrik yang bisa berpindah atau bergerak adalah elektron ! Lihat pada gambar dibawah untuk lebih jelasnya :

Bagian Electron Guns akan menembakkan elektron sesuai inputan dan apabila Elektron ini bertabrakan dengan lapisan fosfor yang berada dibagian depan CRT ( screen) Fosfor yg tertembak elektron akan berpendar maka kita melihat warna di depan TV tabung. Elektron elektron ini tentu saja tidak asal asalan ditembakkan begitu saja namun terlebih dahulu didefleksikan oleh Deflection yoke.Itulah proses dasar pembentukan gambar pada TV.
Secara teori, CRT dan LCD memiliki perbedaan di mana CRT menggunakan elektron yang ditembakkan ke layar sehingga mewarnai menjadi suatu gambar. LCD memiliki cahaya di belakang yang konstan di mana intensitas kecerahan menjadi berbeda karena adanya penutupan/penghalangan dari molekul untuk sinar yang melewati panel.

Sekilas tentang LCD
(Liquid Crystal Display) juga dikenal sebagai LCD adalah suatu jenis media tampilan yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan di berbagai bidang misalnya dalam alat-alat elektronik seperti televisi, kalkulator ataupun layar komputer.
Pada LCD berwarna semacam monitor terdapat banyak sekali titik cahaya (pixel) yang terdiri dari satu buah kristal cair sebagai sebuah titik cahaya. Walau disebut sebagai titik cahaya, namun kristal cair ini tidak memancarkan cahaya sendiri. Sumber cahaya di dalam sebuah perangkat LCD adalah lampu neon berwarna putih di bagian belakang susunan kristal cair tadi.
Titik cahaya yang jumlahnya puluhan ribu bahkan jutaan inilah yang membentuk tampilan citra. Kutub kristal cair yang dilewati arus listrik akan berubah karena pengaruh polarisasi medan magnetik yang timbul dan oleh karenanya akan hanya membiarkan beberapa warna diteruskan sedangkan warna lainnya tersaring.
Khusus untuk pembahasan tentang LCD akan saya sampaikan pada artikel lainnya.
Kembali ke Laptop Tabung TV, lalu bagaimana cara mengukur baik tidaknya sebuah tabung, untuk pertanyaan ini sudah pernah saya bahas di artikel sebelumnya tentang Analisa CRT TV , Tips mengukur CRT dan Trik layar CRT namun tidak ada salahnya kita mencoba trik lain bukan. Berikut saya paparkan 2 cara lain yang saya ketahui.

Namun berhubung kedua cara ini menurut saya terlalu berbahaya untuk dilakukan khususnya untuk pemula maka saya tidak menyarankan bagi anda yang baru mengenal
Cara Pertama
Ok untuk cara pertama, coba lihat kedua gambar dibawah ini :
Gambar pertama kurang lebih menggambarkan hubungan antara grid-katoda-heater pada CRT dalam keadaan mati , sedangkan gambar kedua menggambarkan hubungan ketika CRT menyala yaitu heater memanaskan lapisan katoda sehingga elektron mudah ditembakkan.
Nah antara ketiga pin ini tentu memiliki resistansi tertentu bukan! :payah
Apabila kita ukur dengan AVO meter menggunakan skala Ohm Meter dengan skala X 1K , kabel merah kita hubungkan ke katoda dan kabel Hitam dihubungkan dengan Grid ,Bila tabungnya dalam kondisi bagus , jarum avo meter akan bergerak menunjukan angka resistansi sekitar 10k ,namun apabila tabung gambar mengalami kerusakan atau soak atau loyo maka nilai resistansi nya akan besar atau bahkan jarum meter tidak bergerak sama sekali meskipun skala sudah dinaikan jadi x 10k.
Alat yang harus kita siapkan untuk pengujian tabung ini adalah :
1. Power supply atau trafo yang ada output 6volt
2. Multymeter atau AVO meter

Bingung……..!!!!!!! makanya belajar, coba lihat gambar dibawah ini : :payah

Pin heater diberi tegangan 6 Volt dan kita ukur berapa resistansi antara grid dan Katoda apakah sesuai dengan nilai tadi. Ingat, kabel meter warna merah di hubungkan ke katoda dan kabel warna hitam ke grid.

Cara Ke Dua
Cara yang kedua adalah mengukur tanpa melepaskan CRT socket ,artinya mengukur secara langsung dalam keadan hidup atau TV dalam keadaan menyala .
Caranya adalah dengan cara Mengukur tegangan yang keluar dari masing masing katoda ,apabila CRT dalam kondisi bagus tegangan nya akan berkisar 100 volt DC ,tapi kalau yang sudah lemah berkisar 10 volt bahkan kurang ,jadi kalau di hitung secara prosentase apabila keluar 50 volt biasanya kita menyebut kondisi crt 50 persen.
Bagaimana cara mengukurnya ? caranya adalah dengan terlebih dahulu melepaskan resistor yang terhubung ke katoda dari masing masing katoda RGB.
Gambar yang disilang warna merah adalah lokasi untuk memutuskan hubungan nya seperti gambar dibawah ini .


Bagaimana, cukup jelas bukan…..sekali lagi untuk pemula..DONT TRY THIS AT HOME…. hehe keukeuh… :innocent
Lalu bagaimana untuk memperbaiki tabung TV atau lebih tepatnya me-refresh tabung yang rusak
Gambar di bawah ini adalah rangkaian untuk mendoubler tegangan ac , gunanya untuk membersihkan permukaan katoda yang terkena korosi karena pemakaian dalam jangka waktu lama

Komponennya adalah 3 buah IN4007 4 buah elco 4,7uf400v.
Satu lagi saya tambahkan trik untuk merefresh tabung TV, yaitu dengan men-shortkan Screen pada CRT dengan GND!!!! apakah cara ini saya sarankan, Ya dan Tidak. Sedikit Flashback ke kasus dulu, saya pernah menemukan TV Samsung CS7271 ( teknisi kawakan pasti tau TV ini ) CRT buram / hampir tidak ada gambar malah, suara normal. Dengan asumsi tegangan yang mengalir ke Screen CRT normal. Dengan kata lain CRT sudah benar benar rusak. :cry:
Saya coba trik ini pada TV Samsung CS7271 ini, lalu ternyata Gambar kembali muncul normal……tapi ternyata 6 bulan kemudian CRT kembali mati dan pada saat saya mencoba trik ini untuk kedua kalinya ternyata tidak berhasil. Saya sendiri tidak tahu apa penyebabnya, saya menduga emisi di dalam tabung sudah benar benar berkurang.
Terus terang saya sendiri tidak berani melakukan trik ini pada CRT TV yang termasuk baru.
Kecuali jika memang menurut anda CRT tersebut sudah benar benar mati total. Jika memang hendak melakukan trik ini anda harus berhati hati karena mungkin akan ada percikan yang disebabkan short kaki2 ini.
Yup demikian posting saya kali ini tentang Prinsip Kerja CRT TV dan Cara memperbaiki CRT, Oiya mohon maaf jika saya akhir akhir ini jarang memposting atau menjawab komentar dari rekan rekan, maklum sedang sibuk kuliah dan sibuk mengurus blog saya yang lain…..
Mohon maaf jika ada penjelasan saya yang kurang tepat. Semoga bermanfaat…..amien.

Kerusakan CRT (tabung pada TV)

Barangkali kita sering mendengar orang mengatakan “wah TVku rusak tabungnya”. Pertanyaan yang timbul kemudian, benarkah TV mereka itu rusak tabungnya. Jawabnya bisa ya bisa tidak.
Kadang kita melihat layar kita tidak utuh(tertekan/atau melipat) sehinga ada bagian hitam di bagian atas maupun bawah,kadang kalo kerusakannya parah bisa hanya ada garis horizontal melintang di layar TV kita.Orang yang tidak tau ada yang mendiagnosa tv kita rusak tabungnya. ini salah.TV kita bukan rusak tabungnya tapi rusak di bagian sinkronisasi vertikal.
Kemudian ada juga layar yang tertekannya dibagian samping kiri atau kanan. Ini juga bukan karena kerusakan tabung. Untuk kerusakan ini ada beberapa kemungkinan yang rusak: bisa di bagian horizontal,transformer Fly back,catu daya,atau barangkali hanya tegangan listrik di rumah anda saja yang terlalu ngedrop.
Kemudian layar berbentuk trapesium atau tertekan kiri,kanan,atas dan bawah. Biasanya untuk kerusakan ini sering terjadi karena kumparan defleksi short/korslet karena mengelupas lapisan emailnya.kerusakan ini bila dibiarkan akan menjalar ke bagian horizontal dan bagian lain atau lebih parah lagi akan menjadikan tv kita mati total.
Kerusakan berikutnya adalah warna tv terlihat dominan warna tertentu atau ada warna yang tidak lazim atau hilangnya warna tertentu. Untuk kerusakan ini bisa jadi tabung televisi memang benar benar rusak. namun ada baiknya kita mendiagnosa sendiri kerusakan secara sederhana bila kita mengerti sedikit ilmu elektronika.
Untuk kerusakan warna ini,hal yang perlu dilakukan adalah mencermati warna apa yang dominan atau warna apa yang hilang. (merah,hijau,biru) karena secara teknis warna tv adalah penggabungan dari tiga unsur warna tersebut.
Setelah kita tahu warna apa yang hilang, kita bisa melakukan langkah berikutnya yaitu mencoba memperbaiki atau memanggil tukang servis bila kita tidak mampu memperbaikinya.
Pertanyaannya mungkin bagaimana mencari kerusakan atau memperbaiki kerusakan ini?
Berikut akan saya coba tuliskan sedikit trouble shooting tentang kerusakan jenis ini secara sederhana:
setelah casing kita buka, dibagian belakang dari tabung ada PCB yang kecil dan menempel pada tabung bagian belakang. Itu adalah PCB dari penguat warna. biasanya kerusakan sering terjadi disana. langkah pertama yang dapat dilakukan adalah bersihkan permukaan PCB deengan thiner,kemudian lakukan penguatan soldiran disana dengan cara menyolder ulang kaki-kaki komponen yang ada disana.keretakan soldiran yang tidak terlihat secara jelas oleh mata bisa mengakibatkan kerusakan warna tadi. dan terkadang dengan langkah itu kerusakan sdh bisa teratasi. Nb: untuk TV merk National/Panasonic biasanya dengan langkah ini belum bisa sembuh kerusakannya walaupun kerusakan awalnya memang lepasnya soldiran. langkah yang harus diambil adalah mengganti transistor penguat warna yang ada di PCB (merah,hijau,biru) tiga-tiganya sekaligus.
Bila setelah di soldir ulang tapi warna tetap belum normal,kini giliran kita melakukan pengecekan benarkah tabung TV kita memang rusak atau memang ada kerusakan lainya. Caranya cukup sederhana.
Ambil kabel multi meter kita, bisa yang hitam atau yang merah.kemudian tancapkan salah satu ujungnya di bagian ground dari TV kita (casing), kemudian hidupkan TV,selanjutnya salah satu ujung dari kabel tadi kita colokkan ke kaki katoda tabung yang ada di PCB kecil tadi. Ada 3 katoda disitu, merah, hijau, dan biru. Biasanya di PCB tertulis KR untuk katoda merah(red), KB untuk katoda biru(blue) dan KG untuk katoda hijau(green). Perhatikan perubahan layar saat kita lakukan langkah ini. Warna layar akan dominan warna merah ketika kita colokkan kabel tadi di katoda merah, begitu pula untuk warna lainnya.
Apabila warna di layar tidak berubah pada saat kita colokkan kabel ke katoda,perlu dicurigai kerusakan tabung(layar) dari tv kita. Meski bisa saja terjadi soket dari pin CRT kendor.
Bila diagnosa kita menyatakan tabung TV kita tidak rusak, kita dapat melakukan perbaikan kecil-kecilan dengan mengganti komponen aktif/pasif yang ada di PCB kecil tadi. Biasanya transistor yang sering rusak. Bila kita tidak bisa atau masih takut untuk melakukannya, kita bisa panggil tukang servis. dengan bekal diagnosa ringan kita tadi kita bisa membantah bila tekhnisi/tukang servis kita menyatakan tabung/layar tv kita rusak.

RestorerTabung CRT

Coretan bengkel

Changhong 21B18EA-TB1238AN
Hilang OSD, rusak atau sedikit short c didalam T osilator osd, solusi: open pin T osilator osd yang di gnd.

Konka K2139C3-TB1238AN

Disearching lewat, difine OK tapi lama-lama mbleset, ganti c didalam T VCO (pin50&51 IC TB1238AN) dg c ceramic 22pf.

Problem Polytron

POLYTRON DIVA

IC program HBT-00-02G
On sebentar (tampil logo) trus st-by, kerusakan : protec. Letak protec pin 62 IC HBT-00-02G, teg pd protec hanya sekitar 2v, kondisi normal harusnya sekitar 5v. Ganti c402 1mf/50v dr pin 3 IC vertikal An 5522. beresss............

Gambar polos suara normal, ganti IC memory TC89101P(hrs asli).

Detron model-2065:

Tr horisontal sering putus,ganti c462 6,6nf(pd colektor tr h).
Bisa on tak bisa off, periksa Q506,Q505,Q507.

Problem Goldstar

-Tidak ada suara, disearching lewat, rusak tr ID, letaknya disebelah ic memory
-Tidak warna, AV juga tidak warna, rusak c534(bentuk fisiknya seperti R10k).
-Tak ada gambar dan suara, OSD normal, audio out ada, video out tak ada, rusak Q202 ,(dr pin43 ic TA8690AN,PIF).
-Tak ada gambar(polos) suara normal, c501 short(pin 54 IC TA8690AN).

Diagram Blok Televisi Warna

TV dan problem kerusakan bag Regulator

Kebanyakan TV rusak dikarenakan masalah tegangan regulator.jika menjumpai TV yang mati total.langkah awal.

1, cek TR bagian regulator.tes kaki bagian Colector dan Emitor.jika terpotrek/kongslet.lepaskan TR itu jangan ganti baru dulu.cek lagi bagian itu.kalau tidak kongslet, nyalakan TV sebentar. tes bagian tersebut (C dan E) biasanya ada tegangan 300 volt.DC.dapat tegangan dari Elco 100/400 volt.(penyearah AC )jika tegangan masuk. buang tegangan itu ,caranya kontakkan saja + dan - di Elco itu.jangan kaget yah...^_^

2, tes secara mendetail Driven TR itu biasanya ada tr driven.apakah normal.kalau normal, lepaskan TR Horisontal.lalu bagian Colektor Hor itu di kasih lampu 50 watt (berfungsi sebagai beban tegangan Hor 115 volt)

3, pasang TR Regulator, nyalakan TV jika ON lihat lampu itu apakah bergetar, Kalau bergetar cek Elco 100/160 volt.jika sudah normal.test tegangan tersebut . tegangan standar Horisontal 115 volt.kalau tegangan kelebihan kurangi dengan cara di stel trimpot bagian regulator . biasanya setiap TV ad pengatur tegangan, putar naik turun trimpot itu ,apa ada pengaruh dengan lampu.jika tetap tidak berpengaruh.cek di TR regulator di bagian driven Adjust.(jika terpotrek tegangan naik dan tidak bisa diatur)

4, jika langkah semua sudah di normalkan cek kembali semua yang di perbaiki tadi.yang utama harus Horisontal tegangan normal 115 volt.kalau semua sdah OK.pasang kembali TR Horisontal itu..(moga-moga TV hidup..nih..^_^)

Mobile Cellphone Battery Charger Circuit


Componen
P1 = 20K
P2 = 20K
R1 = 390R
R2 = 680R
R3 = 39R-1W
R4 = 27K
R5 = 47K
R6 = 3.3K
R7 = 100R-1W
C1 = 4.7uF-25V
C2 = 0.01uF
C3 = 0.001uF
D1 = 5.6V-1W Zener
D2 = 3mm. Red LED
Q1 = SL100

S1 = On/Off Switch
B1 = 1.5vx8 AA Cells in Series
IC1 = NE555 Timer IC

Mobile Phone and iPod Battery Charger Circuit

Componen:
P1 = 1K
R1 = 1R-0.5W
R2 = 1R-0.5W
R3 = 1R-0.5W
R4 = 1K
R5 = 560R
R6 = 10R-0.5W
R7 = 470R
C1 = 470uF-25V
C2 = 100nF-63V
C3 = 470pF
C4 = 100uF-25V
D1 = 1N5404
D2 = TVS1P6KE27A
D3 = 1N5819
D4 = 5.1V-1W Zener Diode
D5 = 5mm. Red LED
L1 = 220uH
S1 = USB 'A' Type Socket
SW1 = On/Off Switch
IC1 = MC34063A

Batterey Charge

Componen

R1 = 120R-0...5W
R2 = See Diagram
C1 = 220uF-35V
D1 = 1N4007
D2 = 3mm. LED
Q1 = BD135
J1 = DC Input Socket

MENYEGARKAN TABUNG CRT

Saya berkali kali menemukan kerusakan pada tabung CRT ralah satu short pada G2 (screen) dengan G1. Pada awalnya saya iseng-iseng saja dan perna juga aku baca tips cara menyegarkan tabung CRT tv.

kebetulan TV di ruma mengalami kerusakan pada tabung CRTnya saya mencoba untuk memperbaikinya sembuh ya... Alhamdulillah,mati ya uda apa bole buat, sedangkan nyawa kalau mau melayang kapan saja ga memandang muda ataupun tua.


Nah... ahirnya cara yang aku pakai ternwata hasilnya memuaskan.
Uji coba yang aku lakukan pada tabung CRT UNISAT 21" uda berjalan 2tahun lebih, dan sampai sekarang masi baik-baik aja.




Caranya mudah dan simpel;

1.sedot solderan soket CRT (pin G2/screen)

2.Lepaskan kabel fokus dari soket CRT

3.Nyalakan tv dan sedotkan kabel/tegangan fokus kepin G2 kira-kira 1 detik saja.

4.Matikan tv dan ukur pakai multitester dengan skala X10k,apakah masi ada indikasi atau tidak, kalau masi ada ulangi lagi sampai tidak ada indikasi.

MENU SERVIC

RESORER CRT GUN

Mempunyai tabung CRT yang gelap(bila di nyalakan) ,,maka itu perlu di ganti tapi bila belum punya uang maka solusinya bisa di restorer(teman-teman bilang di suntik) dengan catatan bahwa Tabung crt itu masih bisa di gunakan/belum putus filamennya
Bila ingin membeli alat retorer yang siap pakai mungkin agak mahal ,tapi bila ingin murah ya bikin sendiri dan di bawah ini skemanya :



Cara kerja rangkaian ini adalah memberikan tegangan tinggi negatif sesaat kepada katoda RGB terhadap grid1.proses ini men-sarat kan kondisi CRT masih panas setelah heater diaktifkan sebelumnya agar loncatan electron menjadi mudah.

Konfigurasi rangkaian ini adalah menggunakan saklar DPDT 4 posisi yang harus di modifikasi dahulu menjadi saklar tekan ( tidak mengunci) dengan maksud.

Pada saat saklar tidak di tekan,dioda penyearah mengisi elco 2,2uF/350v,katoda dan G1 menuju ke bagian rangkaian Vu meter.Dan tegangan dari trafo 1amp langsung menuju ke heater untuk memanaskan .
Ketika saat saklar di tekan, Elco akan terlepas dari jalur dioda dan akan menghabiskan isinya ke kaki G1 sementara kaki katoda menuju jalur negatif 300V.(memberi tegangan sesaat yang tersimpan dalam elco),sementara itu tegangan heater dari trafo akan otomatis terputus (open).penting untuk diingat bahwa selama proses pengisian tegangan ke katoda ,tegangan heater harus putus.
Pembuatan alat ini harus diletakan pada box plastik agar menghindari terkena setrum,gunakan kaki-kaki soket RGB bekas untuk membuat soket "tusukan" sebanyak 4 buah ,jangan gunakan kabel yg terlalukecil,untuk membuat pegangan tusukan,gunakan plastik sedotan dari air minum mineral ( aqua),potong sepanjang 3cm,masukan kabel-kabelnya kedalam sedotan yg telah dipotong dan selanjutnya solderkan ke kaki bekas soket RGB,dorong kembali kaki soket RGB kedalam sedotan dengan maksud sebagai isolator sekaligus pegangan.
Cara penggunaannya :
1.Masukan dua buah kabel colokan heater
2.Masukan colokan G1 ke pin G1 di CRT .
3.Masukan kaki colokan KATODA ke salah satu kaki CRT yang di duga lemah/rusak
4.Nyalakan alat ini dan tunggu hingga heater menyala untuk memanaskan dahulu
5.Tekan saklar DPDT,sekilas anda perhatikan ada loncatan api di dalam CRT,no problem ,itu adalah proses pembersihan kaki-kaki katoda,ulangi terus sampai tak ada lagi bunga api yg terlihat.
6.Lakukan lagi terhadap katoda warna lain yg dianggap bermasalah, dan jangan di coba menekan saklar pada katoda yg masih normal.dibolehkan apabila di duga kurang normal.
7.kalau masih belum menunjukan kisaran meter ukur yang normal, naikan lagi tegangan heater dgn saklar pemilih ( 6V-7,5v atau 9V) untuk lebih memanaskan heater,harus di coba pada posisi tegangan terendah dulu ,baru kemudian naikan tegangannya.
Sebagai patokan seberapa besar simpangan meter yg normal,dapat anda coba/bandingkan pada crt yg masih bagus untuk diukur tanpa melakukan penge-charge-an.Tandai levelnya.

Tapi tidak di anjurkan bagi para pemula,karena resiko terkena setrum dan putusnya heater adalah bisa saja terjadi.Rangkaian di atas adalah orsinil buatan ZICworkshop .
Selamat mencoba dan anda akan tahu sendiri hasilnya.
Jika pada saat anda bekerja dengan alat ini dan tak berhasil??? ..tenang saja..saya kira CRT tersebut memang sudah tidak bisa di restore.
Saya sarankan untuk selalu mencoba dan gunakan sebagai guru yang paling ba

ESTORER CRT GUN

Mempunyai tabung CRT yang gelap(bila di nyalakan) ,,maka itu perlu di ganti tapi bila belum punya uang maka solusinya bisa di restorer(teman-teman bilang di suntik) dengan catatan bahwa Tabung crt itu masih bisa di gunakan/belum putus filamennya
Bila ingin membeli alat retorer yang siap pakai mungkin agak mahal ,tapi bila ingin murah ya bikin sendiri dan di bawah ini skemanya :



Cara kerja rangkaian ini adalah memberikan tegangan tinggi negatif sesaat kepada katoda RGB terhadap grid1.proses ini men-sarat kan kondisi CRT masih panas setelah heater diaktifkan sebelumnya agar loncatan electron menjadi mudah.

Konfigurasi rangkaian ini adalah menggunakan saklar DPDT 4 posisi yang harus di modifikasi dahulu menjadi saklar tekan ( tidak mengunci) dengan maksud.
Pada saat saklar tidak di tekan,dioda penyearah mengisi elco 2,2uF/350v,katoda dan G1 menuju ke bagian rangkaian Vu meter.Dan tegangan dari trafo 1amp langsung menuju ke heater untuk memanaskan .
Ketika saat saklar di tekan, Elco akan terlepas dari jalur dioda dan akan menghabiskan isinya ke kaki G1 sementara kaki katoda menuju jalur negatif 300V.(memberi tegangan sesaat yang tersimpan dalam elco),sementara itu tegangan heater dari trafo akan otomatis terputus (open).penting untuk diingat bahwa selama proses pengisian tegangan ke katoda ,tegangan heater harus putus.
Pembuatan alat ini harus diletakan pada box plastik agar menghindari terkena setrum,gunakan kaki-kaki soket RGB bekas untuk membuat soket "tusukan" sebanyak 4 buah ,jangan gunakan kabel yg terlalukecil,untuk membuat pegangan tusukan,gunakan plastik sedotan dari air minum mineral ( aqua),potong sepanjang 3cm,masukan kabel-kabelnya kedalam sedotan yg telah dipotong dan selanjutnya solderkan ke kaki bekas soket RGB,dorong kembali kaki soket RGB kedalam sedotan dengan maksud sebagai isolator sekaligus pegangan.
Cara penggunaannya :
1.Masukan dua buah kabel colokan heater
2.Masukan colokan G1 ke pin G1 di CRT .
3.Masukan kaki colokan KATODA ke salah satu kaki CRT yang di duga lemah/rusak
4.Nyalakan alat ini dan tunggu hingga heater menyala untuk memanaskan dahulu
5.Tekan saklar DPDT,sekilas anda perhatikan ada loncatan api di dalam CRT,no problem ,itu adalah proses pembersihan kaki-kaki katoda,ulangi terus sampai tak ada lagi bunga api yg terlihat.
6.Lakukan lagi terhadap katoda warna lain yg dianggap bermasalah, dan jangan di coba menekan saklar pada katoda yg masih normal.dibolehkan apabila di duga kurang normal.
7.kalau masih belum menunjukan kisaran meter ukur yang normal, naikan lagi tegangan heater dgn saklar pemilih ( 6V-7,5v atau 9V) untuk lebih memanaskan heater,harus di coba pada posisi tegangan terendah dulu ,baru kemudian naikan tegangannya.
Sebagai patokan seberapa besar simpangan meter yg normal,dapat anda coba/bandingkan pada crt yg masih bagus untuk diukur tanpa melakukan penge-charge-an.Tandai levelnya.

Tapi tidak di anjurkan bagi para pemula,karena resiko terkena setrum dan putusnya heater adalah bisa saja terjadi.Rangkaian di atas adalah orsinil buatan ZICworkshop .
Selamat mencoba dan anda akan tahu sendiri hasilnya.
Jika pada saat anda bekerja dengan alat ini dan tak berhasil??? ..tenang saja..saya kira CRT tersebut memang sudah tidak bisa di restore.
Saya sarankan untuk selalu mencoba dan gunakan sebagai guru yang paling baik.

Pengalaman rejuvinasi tabung gambar

Kami lakukan rejuvinasi tabung gambar dengan prinsip sebagai berikut :
  • Soket tabung gambar asli dilepas, dan dipasang soket baru
  • Heater diberi tegangan antara 6 hingga 7.5V dari tranfo 1A
  • Antara Katode dan G1 ditembak menggunakan elko 10uF/350v yang diseri dengan resistor 10K/2watt yang telah diberi muatan dari tegangan 300v (G1 mendapat tegangan positip)
  • Saat rejuvinasi tegangan berlangsung heater di putus (dengan switch), untuk menghindari kerusakan
  • Penembakan biasa kami ulangi hingga 3 kali.
Suatu saat kami mencoba rejuvinasi tabung ganbar ITT dengan problem warna hijau sudah sangat lemah sama sekali (tidak muncul sama sekali), tetapi warna merah dan biru masih sangat bagus. Kami ulangi proses rejuvinasi hingga 3 kali, hasilnya tetap gagal total, warna hijau tetap tidak muncul
Iseng-iseng kami coba matikan warna merah dan biru dengan melepas hubungan pin-katodenya. Maksudnya ingin mengamati warna hijaunya seperti apa sih?
Ketika kami hidupkan, layar tampak gelap. Screen coba kami naikkan. Tiba-tiba muncul bintik-bintik hijau pada seluruh permukaan layar. Dalam beberapa detik bintik-bintik makin banyak dan meluas. Dan achirnya byaaaak…… seluruh layar berwarna hijau terang.
Katode merah dan biru kami sambung lagi, dan gambar menjadi normal kembali.
 (baca)

Tabung CRT Jenis dan Jalur Pin



CRT PIN/KAKI 8+FOCUS digunakan pada TV yang berleher kecil
1.KB (blue)
2.Heater
3.Heater
4.Ground
5.KR (red)
6.G2 (screen)
7.KG (green)

CRT PIN/KAKI 12+FOCUS Tabung ini banyak juga digunakan pada TV merek SONY
1.Ground
2.Ground (bisa kosong)
3.Heater
4.Heater
5.Ground (bisa kosong)
6.KR (red)
7.KG (green)
8.KB (blue)
9.Ground (bisa kosong)
10.G2 (screen)
11.Groun (bisa kosong)

CRT PIN/KAKI 11+FOCUS kebanyakan digunakan pada TV merek SONY
1.G2 (screen)
2.Ground
3.Heater
4.Heater
5.Ground (bisa kosong)
6.KB (blue)
7.KG (green)
8.KR (red)
9.Ground (bisa kosong)

CRT PIN/KAKI 12+FOCUS digunakan pada TV lama
1.KB (blue)
2.Ground
3.Ground
4.Heater
5.Heater
6.KR (red)
7.Ground
8.G2 (screen)
9.Ground
10.KG (green)
11.Ground

CRT PIN/KAKI 11+2 FOCUS digunakan pada TV dan monitor yang beredar di pasaran
1.Ground (bisa kosong)
2.Ground
3.KG (green)
4.G2 (screen)
5.KR (red)
6.Heater
7.Heater
8.KB (blue)

CRT PIN/KAKI 10+FOCUS digunakan pada TV dan monitor
1.Ground (bisa kosong)
2.Ground
3.KG (green)
4.G2 (screen)
5.KR (red)
6.Heater
7.Heater
8.KB (blue)
9.Ground (bisa kosong)

CRT PIN/KAKI 12+FOCUS DOUBLE SCREEN biasanya digunakan pada TV lama
1.Blue Screen
2.Ground
3.KB (blue)
4.Green Screen
5.Heater
6.KG (green)
7.Heater
8.Ground
9.KR (red)
10.Ground
11.Red Screen

Sekian dan semoga bermanfaat, terima kasih atas kunjungan nya.

Tabung CRT Rusak/Short

Tabung CRT Rusak/Short

Jika suatu ketika Sobat Kharisma menemukan Tabung/CRT rusak atau Short, dan
sudah di cek ternyata Main Board/mesin tv masih bagus jangan buru2 dibuang...!!.
Cobalah Tips Berikut ini:
  1. Pertama lepaskan kabel Screen G2 pada soket CRT
  2. Lalu lepaskan kabel Focus yang berada di soket CRT
  3. Nyalakan tv lalu tempelkan sebentar kabel Fokus ke arah pin Screen yg tadi dilepas
  4. Matikan kembali tv dan coba ukur kedua pin tsb dengan multi tester pada skala 10k
  5. Jika masih short ulangi lagi.
Jika Sobat Beruntung Tabung/CRT bisa digunakan lagi, kalau tidak..
apa boleh buat di Lem-Biru aja he..he..

Tips ini diperoleh dari berbagai sumber, mungkin dapat bermanfaat bagi yang belum tau.

Kalau Sobat punya tips atau pengalaman yang bermanfaat ayo dong dibagi.., tulis di kolom bawah ok.
ditunggu...dan trims.
Menghindari Short heater CRT

Salah satu hasil analisa menyimpulkan kerusakan tabung CRT disebabkan adanya shorting salah satu katoda ke arah heater.
Karena suply tegangan heater berasal dari Flyback/FBT, maka secara otomatis short akan mengarah ke ground.
Ada beberapa langkah alternatif untuk mengatasi masalah tabung CRT, seperti yang sudah pernah di bahas pada artikel
terdahulu yang berjudul "Tabung CRT rusak/Short".

Dan bahasan kali ini adalah alternatif lain jika upaya membersihkan tabung CRT tidak/kurang berhasil.
Untuk menghindari short antara katoda terhadap heater bisa dilakukan dengan cara modifikasi sebagai berikut:

Putus suply tegangan dari flyback/PCB RGB kearah heater dengan cara melepas dua kabel jalurnya.
Buat lilitan kawat email pada ferrit flyback sebanyak 2 atau 3 lilit saja untuk mendapatkan tegangan sebesar 6v.
Sambungkan salah satu ujung kawat yang sudah di lilitkan ke diode IN 4007 menuju salah satu pin heater dan stabilkan menggunakan elco 220/50v.
Ujung yang lain langsung dihubungkan ke pin heater yang satu lagi.
Perhatikan gambar di bawah ini:

Periksa sekali lagi dan pastikan dua jalur heater yang lama sudah benar-benar terputus/tidak terhubung.

Oke sobat kharisma, semoga trik ini bermanfaat dan jika sobat ingin download/unduh skema tv dan lainnya silahkan sobat klik ini "Download Skema" atau di menu navigasi

Mengukur Tabung CRT

Tabung CRT Masih Bagus?

Untuk Mengetahui CRT/tabung masih bagus atau sudah hampir rusak
caranya :
Pertama Lepaskan salah satu kaki Resistor dari kolektor Transistor RGB/Kroma kearah katoda tabung(RGB)
Nyalakan TV Lalu ukur menggunakan multi tester antara Ground- dan masing-masing pin katoda tabung(RGB)
Putar Knop Tester ke DCV 250
Paling baik 100V, paling buruk 0V, Sobat ngerti kan...??
Artinya jika terukur 50v atau lebih mungkin masih bisa di pakek, tapi kalau dibawah 50v kayaknya mesti segera diganti, Tapi tunggu dulu.. jangan buru-buru diganti, jika Sobat Telaten coba trik memperbaiki/Refres tabung disini.

Sekian dulu dan semoga Sobat Teknisi sukses selalu. Trims

Ayo bergabung dan berbagi trik dan tips disini
Tabung CRT Rusak/Short

Jika suatu ketika Sobat Kharisma menemukan Tabung/CRT rusak atau Short, dan
sudah di cek ternyata Main Board/mesin tv masih bagus jangan buru2 dibuang...!!.
Cobalah Tips Berikut ini:
  1. Pertama lepaskan kabel Screen G2 pada soket CRT
  2. Lalu lepaskan kabel Focus yang berada di soket CRT
  3. Nyalakan tv lalu tempelkan sebentar kabel Fokus ke arah pin Screen yg tadi dilepas
  4. Matikan kembali tv dan coba ukur kedua pin tsb dengan multi tester pada skala 10k
  5. Jika masih short ulangi lagi.
Jika Sobat Beruntung Tabung/CRT bisa digunakan lagi, kalau tidak..
apa boleh buat di Lem-Biru aja he..he..

Tips ini diperoleh dari berbagai sumber, mungkin dapat bermanfaat bagi yang belum tau.

Kalau Sobat punya tips atau pengalaman yang bermanfaat ayo dong dibagi.., tulis di kolom bawah ok.
Pembahasan kali ini adalah untuk mengetahui pin-pin pada Tabung CRT bermacam-macam dari berbagai jenis.
Dari pin-pin Tabung CRT yang ada di pasaran, ada yang berleher kecil dan ada yang berleher besar diataranya adalah:

Susunan-susunan pin pada tabung CRT sebagai berikut adalah:

CRT KAKI 12 + FOKUS DOBEL SCREEN Tabung semacam ini biasanya digunakan pada televisi keluaran lama (TV kuno)
·  1.Blue Screen
·  2.Ground
·  3.KB (blue)
·  4.Green Screen
·  5.Heater
·  6.KG (green)
·  7.Heater
·  8.Ground
·  9.KR (red)
·  10.Ground
·  11.Red Screen =========================

CRT KAKI 12 + FOKUS Tabung ini bayak juga di pakai pada TV merek SONY
·  1.Ground
·  2.Ground (bisa kosong)
·  3.Heater
·  4.Heater
·  5.Ground (bisa kosong)
·  6.KR (red)
·  7.KG (green)
·  8.KB (blue)
·  9.Ground (bisa kosong)
·  10.G2 (screen)
·  11.Groun (bisa kosong) =========================

CRT KAKI 11 + FOKUS Tabung semacam ini kebanyakan digunakan pada TV merek SONY
·  1.G2 (screen)
·  2.Ground
·  3.Heater
·  4.Heater
·  5.Ground (bisa kosong)
·  6.KB (blue)
·  7.KG (green)
·  8.KR (red)
·  9.Ground (bisa kosong) =========================
CRT KAKI 12 + FOKUS Tabung semacam ini digunakan pada TV lama
·  1.KB (blue)
·  2.Ground
·  3.Ground
·  4.Heater
·  5.Heater
·  6.KR (red)
·  7.Ground
·  8.G2 (screen)
·  9.Ground
·  10.KG (green)
·  11.Ground =========================
CRT KAKI 8 + FOKUS Tabung semacam ini
 digunakan pada TV  yang berleher kecil  1.KB (blue) 2.Heater 3.Heater 
4.Ground 5.KR (red) 6.G2 (screen) 7.KG (green)  
=========================
CRT KAKI 8 + FOKUS Tabung semacam ini digunakan pada TV yang berleher kecil
·  1.KB (blue)
·  2.Heater
·  3.Heater
·  4.Ground
·  5.KR (red)
·  6.G2 (screen)
·  7.KG (green) =========================

CRT KAKI 11 + 2 FOKUS Tabung semacam ini digunakan pada televisi dan monitor yang beredar di pasaran
·  1.Ground (bisa kosong)
·  2.Ground
·  3.KG (green)
·  4.G2 (screen)
·  5.KR (red)
·  6.Heater
·  7.Heater
·  8.KB (blue) =========================
CRT KAKI 10 + FOKUS Tabung semacam ini digunakan pada Televisi dan monhtor
·  1.Ground (bisa kosong)
·  2.Ground
·  3.KG (green)
·  4.G2 (screen)
·  5.KR (red)
·  6.Heater
·  7.Heater
·  8.KB (blue)
·  9.Ground (bisa kosong) =========================

Mengukur tabung CRT tanpa melepaskan CRT soke



Tips kali ini adalah mengukur tanpa melepaskan CRT soket.
Artinya mengukur secara langsung dalam keadaan TV menyala.
Caranya adalah dengan mengukur tegangan yang keluar dari masing-masing katoda, Apabila CRT dalam kondisi bagus teganganya akan berkisar 100 volt DC, tapi kalau sudah lema berkisar 10 volt bahkan kurang dari itu. Jadi kalau dihitung secara prosentase,apa bila tegangan keluar dari 50 volt kita mengaggapnya kedisi CRT 50 persen.

Nah… Bagai mana cara mengukurnya?
Caranya adalah dengan terlebih dahulu melepaskan resistor yang terhubung kekatoda dari masing-masing katoda RGB untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawa ini;



gambar yang disilang warna merah adalah lokasi untuk memutuskan hubungan resistor antara katoda. Silahkan perhatikan gambar diatas. Sedangkan gambar di bawa ini adalah cara mengukurnya;


Lalu bagai mana cara untuk memperbaiki tabung TV atau lebi tepatnya merefres tabung yang rusak.Caranya adakah;klik disini

Cara untuk menyegarkan tabung CRT TV


3 Votes

Saya berkali kali menemukan kerusakan pada tabung CRT salah satu short pada G2(screen) dan G1. Pada mulanya saya hanya iseng iseng saja,dan perna juga aku mengunjungi salah satu Blog teman yang membahas tentang penyegaran tabung tv dan menurt saya pribadi itu adalah artikel yang paling bagus maka saya akan kembali mengulas juga diposting.

Kebetulan televisi di rumah sedang mengalami kerusakan pada tabung CRT. Saya mencoba untuk memperbaikinya sembuh ya… Alhamdulillah, mati ya udah apa boleh buat, sedankan nyawa kalau mau melayang ga’ pandag muda atau pun tua.
Nah… cara yang aku pakai ternyata hasilnya memuaskan,
Uji coba yang aku lakukan pada tabung CRT Unisat 21″ udah berjalan 2 tahun lebi dan sampai sekarang masi baik baik aja.



Caranya mudah dan simpel:
Langka pertana;
Sedot solderan soket CRT (pin G2/screen).

Langka kedua;
Lepaskan kabel fokus dari soket CRT.

Langka ketiga;
Nyalakan tv dan masukan kabel /tegangan fokus kepin G2 kira kira 1 detik saja.

Langka kempat;
Matikan tv dan ukur dengan Multitester atau Avometer dengan skala x10k apakah masi ada indikasi atau tidak, kalau masi ada silahkan ulangi lagi sampai tidak ada indikasi.

Hindari Short Heater CRT

Menghindari Short heater CRT

Salah satu hasil analisa menyimpulkan kerusakan tabung CRT disebabkan adanya shorting salah satu katoda ke arah heater.
Karena suply tegangan heater berasal dari Flyback/FBT, maka secara otomatis short akan mengarah ke ground.
Ada beberapa langkah alternatif untuk mengatasi masalah tabung CRT, seperti yang sudah pernah di bahas pada artikel
terdahulu yang berjudul "Tabung CRT rusak/Short".

Dan bahasan kali ini adalah alternatif lain jika upaya membersihkan tabung CRT tidak/kurang berhasil.
Untuk menghindari short antara katoda terhadap heater bisa dilakukan dengan cara modifikasi sebagai berikut:

Putus suply tegangan dari flyback/PCB RGB kearah heater dengan cara melepas dua kabel jalurnya.
Buat lilitan kawat email pada ferrit flyback sebanyak 2 atau 3 lilit saja untuk mendapatkan tegangan sebesar 6v.
Sambungkan salah satu ujung kawat yang sudah di lilitkan ke diode IN 4007 menuju salah satu pin heater dan stabilkan menggunakan elco 220/50v.
Ujung yang lain langsung dihubungkan ke pin heater yang satu lagi.
Perhatikan gambar di bawah ini:

Periksa sekali lagi dan pastikan dua jalur heater yang lama sudah benar-benar terputus/tidak terhubung.

Oke sobat kharisma, semoga trik ini bermanfaat dan jika sobat ingin download/unduh skema tv dan lainnya silahkan sobat klik ini "Download Skema" atau di menu navigasi atas.
Terima kasih atas kunjungan sobat, dan sampai jumpa.

Tabung CRT Rusak/Short

Tabung CRT Rusak/Short

Jika suatu ketika Sobat Kharisma menemukan Tabung/CRT rusak atau Short, dan
sudah di cek ternyata Main Board/mesin tv masih bagus jangan buru2 dibuang...!!.
Cobalah Tips Berikut ini:
  1. Pertama lepaskan kabel Screen G2 pada soket CRT
  2. Lalu lepaskan kabel Focus yang berada di soket CRT
  3. Nyalakan tv lalu tempelkan sebentar kabel Fokus ke arah pin Screen yg tadi dilepas
  4. Matikan kembali tv dan coba ukur kedua pin tsb dengan multi tester pada skala 10k
  5. Jika masih short ulangi lagi.
Jika Sobat Beruntung Tabung/CRT bisa digunakan lagi, kalau tidak..
apa boleh buat di Lem-Biru aja he..he..

Tips ini diperoleh dari berbagai sumber, mungkin dapat bermanfaat bagi yang belum tau.

Kalau Sobat punya tips atau pengalaman yang bermanfaat ayo dong dibagi.., tulis di kolom bawah ok.
ditunggu...dan trims.

abung CRT Jenis dan Jalur Pin

CRT PIN/KAKI 8+FOCUS digunakan pada TV yang berleher kecil
1.KB (blue)
2.Heater
3.Heater
4.Ground
5.KR (red)
6.G2 (screen)
7.KG (green)

CRT PIN/KAKI 12+FOCUS Tabung ini banyak juga digunakan pada TV merek SONY
1.Ground
2.Ground (bisa kosong)
3.Heater
4.Heater
5.Ground (bisa kosong)
6.KR (red)
7.KG (green)
8.KB (blue)
9.Ground (bisa kosong)
10.G2 (screen)
11.Groun (bisa kosong)

CRT PIN/KAKI 11+FOCUS kebanyakan digunakan pada TV merek SONY
1.G2 (screen)
2.Ground
3.Heater
4.Heater
5.Ground (bisa kosong)
6.KB (blue)
7.KG (green)
8.KR (red)
9.Ground (bisa kosong)

CRT PIN/KAKI 12+FOCUS digunakan pada TV lama
1.KB (blue)
2.Ground
3.Ground
4.Heater
5.Heater
6.KR (red)
7.Ground
8.G2 (screen)
9.Ground
10.KG (green)
11.Ground

CRT PIN/KAKI 11+2 FOCUS digunakan pada TV dan monitor yang beredar di pasaran
1.Ground (bisa kosong)
2.Ground
3.KG (green)
4.G2 (screen)
5.KR (red)
6.Heater
7.Heater
8.KB (blue)

CRT PIN/KAKI 10+FOCUS digunakan pada TV dan monitor
1.Ground (bisa kosong)
2.Ground
3.KG (green)
4.G2 (screen)
5.KR (red)
6.Heater
7.Heater
8.KB (blue)
9.Ground (bisa kosong)

CRT PIN/KAKI 12+FOCUS DOUBLE SCREEN biasanya digunakan pada TV lama
1.Blue Screen
2.Ground
3.KB (blue)
4.Green Screen
5.Heater
6.KG (green)
7.Heater
8.Ground
9.KR (red)
10.Ground
11.Red Screen

Sekian dan semoga bermanfaat, terima kasih atas kunjungan nya.
Susuna pin pada tabung CRT sebagai berikut

1.Gnd (bisa kosong)
2.Gnd.
3.KG (green)
4.G2 (screen)
5.KR (red)
6.Heater
7.Heater
8.KB (blue)
9.Gnd (bisa kosong)

Tabung sejenis ini banyak dipakai pada Televisi & monitor

1.Gnd (bisa kosong)
2.Gnd
3.KG (green)
4.G2 (screen)
5.KR (red)
6.Heater
7.Heater
8.KB (blue)

Tabung sejenis ini jarang di gunakan pada Televisi & monitos yang beredar di pasaran.

1.KB (blue)
2.Heater
3.Heater
4.Gnd
5.KR (red)
6.G2 (screen)
7.KG (green)

Tabung sejenis ini di gunakan pada televisi (tabung leher kecil)


1.KB (blue)
2.Gnd
3.Gnd
4.Heater
5.Heater
6.KR (red)
7.Gnd
8.G2 (screen)
9.Gnd
10.KR (red)
11.Gnd

Tabumg sejenis ini digunakan pada Televisi keluaran lama.


1.G2 (screen)
2.Gnd
3.Heater
4.Heater
5.Gnd (bisa kosong)
6.KB (blue)
7.KG (green)
8.KR (red)
9.Gnd (bisa kosong)

Tabung sejenis ini kebanyakan di pakai pada Televisi merek Sony.


1.Gnd
2.Gnd (bisa kosong)
3.Heater
4.Heater
5.Gnd (bisa kosong)
6.KR (red)
7.KG (green)
8.KB (blue)
9.Gnd
10.G2 (screen)
11.Gnd (bisa kosong)

Tabung sejenis ini banyak juga di pakai TV merek Sony



1.Blue screen
2.Gnd
3.KB (blue)
4.Green screen
5.Heater
6.KG (green)
7.Heater
8.Gnd
9.KR (red)
10.Gnd
11.Red screen

Tabung jenis ini digunakan pada Televisi keluaran lama (TV kuno)

Blog iniCARA SERVIS TABUNG CRT



Kali ini saya membahas mengenai beberapa macam masalah / kerusakan yang ada hubungannya dengan layar crt.
SHORT KATODA DENGAN FILAMENT/HEATER
Bila ini terjadi ,maka tampilan layar akan menampilkan warna yang tidak normal,kehilangan satu atau dua warna primer (RGB),Juga bila salah satu warna dominan terhadap yg lain dan di sertai garis Blanking.
Penting untuk bisa memastikan beda antara kerusakan pada CRT atau pada blok RGB circuit.
Kita bisa menggunakan alat yang bernama CRT RESTORER GUN ( penembak crt/layar) yang siap pakai.tapi alat tersebut relatif mahal bagi kebanyakan teknisi.
Disini saya coba memberikan sedikit tips berdasar pengalaman saya di meja kerja.
Untuk mengatasi hal ini dimana kaki salah satu katoda short terhadap heater ( ini menyebabkan short terhadap ground juga,karena jalur supply heater berhubungan dgn jalur ground pada FBT).
Solusinya adalah tentunya kita harus memisahkan jalur supply heater ini terhadap ground,bagaimana caranya ? tentunya dengan memberikan jalur suplly tersendiri untuk heater.Dari mana?tidak mungkin kita menggunakan trafo lagi untuk tegangan heater.
Caranya dengan memanfaatkan lebih dari pada fungsi FBT,karena FBT itu adalah sebuah transformator.Untuk mendapatkan tegangan ekstra dari FBT adalah cukup dengan melilitkan beberapa gulung kawat /kabel ke bagian FERRIT dari FBT.hasilnya masih berupa tegangan AC frekwensi tinggi,gunakan dioda IN4007 dan elco 100uF/50V untuk meratakannya.Pastikan sebelumnya bahwa tegangan yg terukur adalah sekitar 6Volt dengan menambah atau mengurangi jumlah lilitan ( biasanya antara 2 sampai 4 lilit).Catatan bahwa rangkaian ini tidak boleh sama sekali berhubungan dengan jalur ground pada PCB TV.
Putuskan kedua jalur heater pada pcb RGB ,dan solder dua buah kabel untuk menuju ke rangkaian ini.Buat tempat tersendiri secara rapih .
Cara ini telah menolong saya pada kasus layar CRT SONY Trinitron,baik yg 29″ maupun 20″.
ALTERNATIF SCREEN SUPPLY

Screen alternatif adalah cara untuk menggantikan fungsi dari screen FBT yang tidak normal kurang terang/bright atau tak dapat di atur lagi karena sudah di lem secara permanen,ini biasa terjadi pada merek polytron,digitec,samsung dll.
Secara default ,G2 (Screen) mengambil tegangan tinggi searah yang dihasilkan dari FBT bersama dengan tegangan fokus.Keduanya diatur secara internal oleh resisitor dan potensio internal untuk membagi besaran tegangan yang sesuai untuk Focus dan Screen.G2 memerlukan besar tegangan antara 500-100VoltDC,tergantung dari karakteristik CRT.
Untuk dapat menghasilkan tegangan pengganti sebesar ini ,kita dapat mengambil dari titik collector Transistor Horisontal out,karena pada titik ini terdapat tegangan hasil osilasi antara TR dan Lilitan FBT yang cukup besar ( sekitar 1600v ACp-p).karena besaran arus untuk G2 adalah relatif kecil ( hanya dalam ukuran mA),maka aman bagi kita untuk sedikit mengambil arus dan tegangan dari sini.Pun metoda ini juga memang diterapkan oleh SONY yang menggunakan CRT TRINITRON.
Gunakan dioda tegangan tinggi ( disarankan dioda kacang).untuk meratakan tegangan ini.Resistor 100 ohm adalah semata sebagai pembatas juga fuse untuk menghindari terjadinya short pada rangkaian.resistor dan potensiometer pembagi adalah relatif ukurannya,tapi harus dalam batasan ukuran Mega ohm,anda dapat mengganti nilai disini untuk mendapatkan hasil tegangan yg diinginkan.Dulu cara ini banyak saya terapkan pada TV digitec , polytron dan beberapa monitor.
Rangkaian ini sangat mudah di buat dan dapat bekerja dengan baik.

CRT RESTORER
Rangkaian CRT RESTORER disini berguna untuk menghilangkan kebocoran yang terjadi antara katoda-katoda RGB terhadap Grid G1.Jika ini terjadi maka salah satu atau lebih warna akan terlihat lebih dominan terhadap yg lain,dan warna yg lain terlihat sangat lemah/redup,dapat anda ukur /bandingkan tegangan ketiga warna primer tersebut pada posisi TV menyala;yaitu warna yang redup akan terukur lebih rendah terhadap warna yg lain.
Ini di akibatkan adanya partikel-partikel sangat kecil ( microscoptical dust) yg menghambat laju electron dari ketiga Electron Gun CRT.
Cara kerja rangkaian ini adalah memberikan tegangan tinggi negatif sesaat kepada katoda RGB terhadap grid1.proses ini men-sarat kan kondisi CRT masih panas setelah heater diaktifkan sebelumnya agar loncatan electron menjadi mudah.
Konfigurasi rangkaian ini adalah menggunakan saklar DPDT 4 posisi yang harus di modifikasi dahulu menjadi saklar tekan ( tidak mengunci) dengan maksud:
Perhatikan susunan skemanya..
“sudah di revisi”
Pada saat saklar tidak di tekan,dioda penyearah mengisi elco 2,2uF/350v,katoda dan G1 menuju ke bagian rangkaian Vu meter.Dan tegangan dari trafo 1amp langsung menuju ke heater untuk memanaskan .
Ketika saat saklar di tekan, Elco akan terlepas dari jalur dioda dan akan menghabiskan isinya ke kaki G1 sementara kaki katoda menuju jalur negatif 300V.(memberi tegangan sesaat yang tersimpan dalam elco),sementara itu tegangan heater dari trafo akan otomatis terputus (open).penting untuk diingat bahwa selama proses pengisian tegangan ke katoda ,tegangan heater harus putus.
Pembuatan alat ini harus diletakan pada box plastik agar menghindari terkena setrum,gunakan kaki-kaki soket RGB bekas untuk membuat soket “tusukan” sebanyak 4 buah ,jangan gunakan kabel yg terlalukecil,untuk membuat pegangan tusukan,gunakan plastik sedotan dari air minum mineral ( aqua),potong sepanjang 3cm,masukan kabel-kabelnya kedalam sedotan yg telah dipotong dan selanjutnya solderkan ke kaki bekas soket RGB,dorong kembali kaki soket RGB kedalam sedotan dengan maksud sebagai isolator sekaligus pegangan.
Cara penggunaannya :
1.Masukan dua buah kabel colokan heater
2.Masukan colokan G1 ke pin G1 di CRT .
3.Masukan kaki colokan KATODA ke salah satu kaki CRT yang di duga lemah/rusak
4.Nyalakan alat ini dan tunggu hingga heater menyala untuk memanaskan dahulu
5.Tekan saklar DPDT,sekilas anda perhatikan ada loncatan api di dalam CRT,no problem ,itu adalah proses pembersihan kaki-kaki katoda,ulangi terus sampai tak ada lagi bunga api yg terlihat.
6.Lakukan lagi terhadap katoda warna lain yg dianggap bermasalah, dan jangan di coba menekan saklar pada katoda yg masih normal.dibolehkan apabila di duga kurang normal.
7.kalau masih belum menunjukan kisaran meter ukur yang normal, naikan lagi tegangan heater dgn saklar pemilih ( 6V-7,5v atau 9V) untuk lebih memanaskan heater,harus di coba pada posisi tegangan terendah dulu ,baru kemudian naikan tegangannya.
Sebagai patokan seberapa besar simpangan meter yg normal,dapat anda coba/bandingkan pada crt yg masih bagus untuk diukur tanpa melakukan penge-charge-an.Tandai levelnya.

TIP’S MENGGUNAKAN CRT MONITOR UNTUK TV

Tip’s tentang Cara merubah konfigurasi dari CRT yoke monitor agar dapat di gunakan bersama dengan mesin pesawat TV.Mengapa harus di rubah dahulu? karena nilai resistansi yoke horisontal monitor adalah sangat rendah( mulai 0,2 ohm - 0,6 ohm ) terhadap nilai yang boleh di bebankan kepada sebuah rangkaian defleksi horisontal sebuah pesawat TV ( 0,6 ohm - 1,8 ohm ).Akibatnya beban Transistor Horisontal adalah menjadi amat berat hingga dapat menyebabkan kerusakan secara langsung.
Kali ini saya mencoba memberikan sedikit informasi tentang bagaimana cara merubahnya.
Yang perlu anda persiapkan adalah :
1. CRT monitor lengkap dengan yoke
2. Modul mesin pesawat TV yg mempunyai fasilitas pinchussion atau untuk model 21″ lebih.
3. Trafo yoke “wansonic” ( untuk yoke monitor SVGA atau monitor Flat )
4. Electronic tool ( solder,timah dll).

Pertama yang perlu anda kerjakan adalah,memperhatikan susunan perkabelan dari bagian horisontal yoke,biasanya ada rangkaian tambahan di bagian yoke monitor ( rangkaian konvergensi dynamic dan rangkaian pincushion )
.Rubah susunan bagian horisontal ini yang awalnya di susun secara pararel menjadi susunan seri.Dengan cara lepaskan semua titik sambung pada masing-masing terminal horisontal yoke ( bagian vertikal tak perlu di rubah ).Buang / putuskan semua perkabelan dari rangkaian tambahan (pincushion) tersebut,ambil ujung-ujung kabel spool inti dari gulungan horisontalDan anda akan mendapatkan empat buah ujung line/kabel dari bagian horisontal ini,dua dikiri dan dua dikanan.Ukur dengan avo meter untuk menandakan masing masing gulungan (gulungan A dan gulungan B ).Sambungkan salah satu ujung dari gulungan A sebelah kiri ke ujung dari gulungan B sebelah kanan.Dan sisa dari dua ujung yang tidak disambung adalah titik untuk terminal yang akan kita gunakan selanjutnya.Proses pertama selesai,berikutnya segera anda ukur nilai resistansi dari horisontal yoke yg telah kita rubah ini,apakah sudah cukup sampai kisaran antara 0,6 - 1,8 ohm dengan avo meter presisi ( akurat;disarankan dengan AVO meter digital ) .jika sudah cukup ,perangakat CRT siap di gunakan.
Beberapa syarat yg perlu anda perhatikan adalah : Jangan sekali-kali merubah apalagi mencabut komponen gelang static konvergensi di leher CRT,karena jika telah berubah anda mungkin perlu seharian bahkan lebih untuk menyetel ulang posisi yang telah diset di pabrik ini.setelan ini amat kritis untuk crt monitor dikarenakan jumlah pixelnya yang lebih banyak dari crt TV,dan karena alasan itulah saya menganjurkan untuk menggunakan mesin TV yang mempunyai fasilitas pengaturan pinchussion/ taraf kelengkungan sisi gambar. (cirinya :terdapat dua buah trimpot manual di dekat IC vertikal mesin TV ).
Apabila ukuran resistansi dari horisontal yoke ini masih terlalu rendah ( pada yoke monitor SVGA atau yoke monitor 17″ keatas atau juga yoke monitor Flat).Kita perlu menggunakan komponen tambahan ,yaitu trafo yoke Wansonic (khusus di buat oleh pabrikan wansonic untuk di gunakan oleh para pembuat pesawat TV rakitan ).trafo ini banyak di jumpai dipasaran bersama dengan mesin tv keluaran wansonic.
Cara menggunakan trafo wansonic adalah sebagai berikut :
1.Hubungkan kabel biru dari mesin TV ke kaki nomor1 trafo juga langsung menuju ke salah satu terminal horisontal yoke.
2. Hubungkan kabel merah dari mesin TV menuju titik terakhir (pin6 atau7) dari kaki trafo.
3.Hubungkan kabel merah dari yoke ke salah satu pin di trafo wansonic ( pin4,5,6,7 ) untuk menyesuaikan lebar gambar.

Informasi tambahan; Disarankan untuk menggunakan mesin TV yang mempunyai Fasilitas pengatur pincushion agar linearitas di kiri-kanan dan atas bawah bisa diatur sebaik mungkin.

TABUNG&FLYBACK

Berikut adalah bermacam -macam dari berbagai jenis dari kaki Tabung yang ada dipasaran.
Tabung berleher kecil & Tabung berleher besar





  1. Ground(Bisa juga dikosongkan)
  2. Ground.
  3. G.(green)
  4. G2 (screen)
  5. R.(red)
  6. Heater
  7. Heater
  8. B.(blue)
  9. Ground (Bisa juga dikosongkan.
Tabung jenis ini biasanya banyak digunakan pada Televisi dan Monitor,dan Monitor biasanya menggunakan Tabung jenis ini.
______________________________________________


  1. Ground (bisa juga dikosomgkan)
  2. Ground.
  3. G.(green)
  4. G2 (screen)
  5. R.(red)
  6. Heater
  7. Heater
  8. B.(blue)
Tabung jenis juga digunakan pada Televisi dan Monitor,tapi jarang dipasaran.


  1. B (blue)
  2. Heater
  3. Heater
  4. Ground
  5. R (red)
  6. G2 (screen)
  7. G (green)
Tabung jenis ini biasanya digunakan pada televisi,dan tabung jenis ini berleher kecil.


  1. B.( blue)
  2. Ground
  3. Ground
  4. Heater
  5. Heater
  6. R. (red)
  7. Ground
  8. G2 (screen)
  9. Ground
  10. G. (green)
  11. Ground
Tabung jenis ini biasanya digunakan pada Televisi keluaran lama.
__________________________________________________

  1. G2 (screen)
  2. Ground
  3. Heater
  4. Heater
  5. Ground(bisa juga dikosongkan)
  6. B.(blue)
  7. G.(green)
  8. R.(red)
  9. Ground(bisa juga dikosongkan)
Tabung jenis ini biasanya digunakan pada Televisi merk Sony.
___________________________________________________


  1. Ground
  2. Ground (bisa juga dikosongkan)
  3. Heater
  4. Heater
  5. Ground (bisa juga dikosongkan)
  6. R. (red)
  7. G. (green)
  8. B.(blue)
  9. Ground
  10. G2. (scren)
  11. Ground (bisa juga dikosongkan)
Tabung jenis ini juga digunakan pada Televisi merk Sony.
_______________________________________________________
  1. Blue screen
  2. Ground
  3. B.(blue)
  4. Gren screen
  5. Heater
  6. G.(green)
  7. Heater
  8. Ground
  9. R.(red)
  10. Ground
  11. Red screen
Tabung jenis ini juga biasanya digunakan pada Televisi keluaran lama/Tv kuno.
*****************************************************************************
Berikut adalah berbagai macam flyback yang dipakai Televisi dan Monitor.
F0102KM-SA :F093PEN1-SA :JF0501-3261 :BSC26-263
Flyback jenis ini biasanya digunakan pada Televisi SHARP .
__________________________________________________________
TK-21R002 :FCK-14A006
Flyback jenis ini biasanya digunakan pada televisi DIGITEG.