Sirkit horisontal osilator nampaknya
hampir sama, tetapi dari masa ke masa sebenarnya mengalami sedikit pengembangan
dalam cara kerjanya. Oleh karena itu disini kami ajak untuk memahami
perkembangan sirkit horisontal osilator Philips dan memahami karakteristik
masing-masing. Dengan demikian akan dapat membantu dalam analisa saat melakukan
trobelshuting.
TDA2579
- TDA 2579 merupakan ic
Horisontal/Vertikal osilator yang paling awal diperkenalkan oleh
Philips. Selanjutnya ic pembangkit Horisontal/Vertikal kadang dinamakan
ic “Jungle”.
- Disini sirkit horisontal dan
vertikal osilator masih terpisah berdiri sendiri-sendiri sebagai
osilator
- Frekwensi horisontal
ditentukan oleh sirkit paralel resonant RC (resistor dan kapasitor).
Dalam contoh gambar dibawah adalah komponen pada pin-14. Frekwensi dapat
diadjust dengan sebuah variabel resistor (VR)
- Horisontal osilator akan
mulai bekerja jika pin-16 mendapat suply tegangan Vcc 12v.
- Pin-11 H Out merupakan open
kolektor, oleh karena itu membutuhkan sebuah resistor yang disambung ke
Vcc.
- Kapasitor untuk sirkit
resonant jenis paper (kertas) dipilih karena mempunyai toleransi yang
bagus (1%) dan nilai stabil tidak mudah berubah oleh perubahan
temperatur. Hal ini sangat penting agar frekwensi horisontal stabil.
Perubahan nilai kapasitor dapat menyebabkan gambar roboh, bahkan kalau
perubahan nilai terlalu ekstem kadang dapat menyebabkan Tr Horisontal
rusak.
|
Seri TDA836x
- Komunikasi dengan
mikrokontrol masih menggunakan sistim analog (sistim tegangan)
- Horisontal osilator
mengadopsi sistim Horisontal Count-down. Line osilator menghasilkan
frekwensi sebesar 2 x frekwensi horisontal. Kemudian frekwensi ini
dibagi oleh sebuah sirkit pembagi sehingga diperoleh frekwensi
horisontal. Karena karakteristik setiap komponen ada kemungkinan sedikit
berubah – maka agar stabil osilator di-kalibrasi dengan frekwensi dari
X-tal warna.
- Horisontal osilator akan
mulai bekerja jika pin-36 H.Vcc (start) mendapat tegangan suply Vcc 8v
- Walaupun jarang digunakan -
Pin-39 PH2 filter input juga dapat dipakai sebagai input X-ray
protektor. Dimana horisontal akan mati jika tegangan pada PH2 tinggi
mendekati tegangan Vcc. Jika PH2 menerima tegangan tinggi, akan
menyebabkan pin-37 H OUT tegangannya naik >>> basis Tr H driver
naik >>> dan Kolektor Tr Hor driver kalau diukur tegangan nol
(tapi kalau tr dilepas tegangan ada) >>> dan bagian horisontal
tidak kerja karena H OUT tidak meng-output-kan sinyal.
|
TDA8366 dan seri TDA837x
- IC ini sudah mengadopsi
teknologi 12Cbus (komunikasi data lewat data SDA/SCL)
- Cara kerja Line osilator sama
seperti pendahulunya TDA356x. Tetapai Horisontal osilator hanya akan
bekerja jika : (a) Pin35 H Vcc telah mendapat tegangan suply 8v dan (b)
Pulsa clock SDA/SCL sudah baktip bekerja (artinya mikrokontrol
sudah bekerja)
- Mempunyai 2 buah input X-ray
protektor yang dapat menyebabkan horisontal osilator tidak kerja, yaitu
- Pin-48 EHT input. Normal
tegangan adalah sekitar 3v. Jika pin ini tegangannya lebih dari 4v akan
dapat menyebabkan pin H OUT tidak mengeluarkan sinyal.
- Pin-39 PH2 filter. Normal
tegangan adalah sekitar 3v. Jika pin ini mendapat tegangan lebih dari 5v
akan menyebabkan pin H OUT tidak mengeluarkan sinyal.
- EHT protektor dapat
diaktipkan/di non-aktipkan lewat adjustment service menu PRD dan XPR ( 0
= non aktip, 1 = aktip)
Oleh karena itu jika
horisontal tidak bekerja maka yang perlu diperiksa adalah :
- Tegangan suply H Vcc
- Resistor pull-up pada pin-H
Out (mungkin putus)
- Cek apakah mikrokontrol sudah
bekerja (cek power on-off dgn remote)
- Cek jalur SDA/SCL ke ic
lainnya (mungkin ada yang short).
- Cek tegangan pada X-ray
protektor input pin-EHT dan pin-PH2, dimana mungkin tegangannya tinggi
(lebih dari 5v)
|
Seri TDA884x/885x
- Cara kerja bagian horisontal
hampir sama dengan TDA8366
- Cara memeriksa jika bagian
horisontal osilator tidak kerja adalah seperti TDA8366
- Ciri khas jika horisontal
osilator tidak kerja pada ic ini – maka tegangan pada pin-40 H OUT
tegangannya akan naik hingga lebih dari 6v >>> menyebabkan
basis Tr Hor drive tegangannya tinggi >>> sehingga
kolektor-emitornya seperti dishortkan >>> tegangan kolektor
kalau diukur nol (tapi kalau basis tr Hor drive di-open tegangan pada
kolektor ada). Hal ini kadang menyebabkan teknisi terkecoh, disangka ic
yang rusak.
- H vcc start adalah pin- 37
- H Out adalah pin-40
- EHT input adalah pin-50
|
Seri UOC TDA935x/6x/8x dan
TDA955x/6x/8x PS/N2
- Cara kerja tetap seperti
pendahulunya
- H Vcc start adalah pin-39
- H OUT adalah pin-33
- EHT input adalah pin-36
- Cara memeriksa jika osilator
tidak kerja – sama seperti TDA8366
- TDA955x/6x/8x diproduksi
dalam 2 macam versi yaitu SDIP dan QFP ( ic tempel)
Untuk ic jenis QFP :
- H Vcc adalah pin-9
- H OUT adalah pin-30
- EHT input adalah pin-34
- PH2 filter adalah pin-11
|
Kadang dijumpai horisontal
mati-hidup
- Jika EHT protektor maupun PH2
protektor aktip – dapat menyebabkan bagian horisontal mati.
- Ketika horisontal mati – akan
menyebabkan tegangan pada pin-EHT atau PH2 kembali turun. Hal ini
menyebabkan protek tidak aktip dan horisontal bekerja kembali.
- Tetapi begitu horisontal
kerja lagi - tegangan EHT atau PH2 akan kembali naik lagi dan horisontal
kembali mati protek
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar